Pengembangan SDM Jadi Kunci Transisi Kendaraan Listrik, Jokowi: Jangan Minta Langsung 80 Persen

Jum'at, 03 Mei 2024 | 19:05 WIB
Pengembangan SDM Jadi Kunci Transisi Kendaraan Listrik, Jokowi: Jangan Minta Langsung 80 Persen
Presiden Jokowi di Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu kunci penting dalam menyambut era kendaraan listrik.

Hanya saja untuk mencetak SDM berlabel spesialis atau alih teknologi membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka dari itu, investasi di sektor terkait harus segera dilakukan untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik.

Menanggapi hal ini, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengatakan semuanya butuh proses dan akan dimulai pelan-pelan.

Kunjungi PEVS 2024, Jokowi Harapkan Ekosistem Kendaraan Listrik Segera Terbentuk

Baca Juga: Indikator Bensin Mobil Tak Akurat? Jangan Panik, Kenali Penyebabnya!

"Ini satu-satu, TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) mobil sudah di atas 40 persen. Kita pelan-pelan, baru mulai ini masih jangka menengah jangka panjang. Jangan minta langsung 80 persen, tapi yang terpenting ini sudah dimulai," ujar Jokowi saat berkunjung ke pameran khusus kendaraan listrik PEVS 2024, di JIExpo Kemayoran, Jumat (3/5/2024).

"Sehingga nanti industri baterai listriknya jadi, pabrik mobil listrik dan sepeda motor listriknya jadi, segera ekosistemnya terbentuk. Daya saing yang ingin kita tuju adalah kita siap berkompetisi di arena global," tambahnya.

Vespa Kesayangan Babe Cabita Dilelang untuk Amal, Intip Harganya

Peluang Indonesia untuk menjadi salah satu produsen besar kendaraan listrik terbuka besar. Apalagi pengembangan kendaraan listrik juga sudah tertuang dalam Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KLBB.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menargetkan pada 2030 pengguna kendaraan listrik dapat mencapai 2 juta unit mobil dan 14 juta unit sepeda motor.

Baca Juga: Kunjungi PEVS 2024, Jokowi Harapkan Ekosistem Kendaraan Listrik Segera Terbentuk

Pada periode tersebut diharapkan impor bahan bakar minyak (BBM) dapat berkurang 77 ribu barel oil per hari dan dapat menurunkan emisi karbon dioksida 1,1 juta ton.

"Kementerian ESDM sedang menyusun strategi, salah satunya penggunaan KLBB dengan target penurunan BBM impor setara 77 barel per hari, dengan 2 juta unit mobil dan 14 juta unit motor yang bisa menghemat devisa US$ 1,8 miliar," kata dia.

Keinginan menjadi pemain global pemain kendaraan listrik masa depan memungkinkan Indonesia aktor baru dalam rantai pasok industri kendaraan listrik otomotif dunia. Kecepatan pengembangan kendaraan listrik pun dapat menunjukan eksistensi Indonesia, yang juga harus ditopang kualitas SDM yang berkualitas tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI