Suara.com - Mario Andretti, legenda balap kenamaan, pantang menyerah dalam upayanya menempatkan timnya di arena Formula 1. Tak hanya itu, ia kini mendapat dukungan dari sekelompok anggota Kongres Amerika Serikat yang menuntut penjelasan atas penolakan F1 terhadap tim Andretti Global.
Akhir tahun lalu, FIA menyetujui permintaan Andretti Global untuk bergabung ke F1. Namun, Formula One Management (FOM), selaku pemegang hak komersial F1, justru menolaknya.
Dilansir dari Carscoops, alasan penolakannya adalah FOM meragukan kemampuan tim Andretti untuk bersaing secara kompetitif di musim 2025 atau 2026.
Meski begitu, FOM masih membuka peluang untuk Andretti masuk pada tahun 2028. Hal ini didasari rencana General Motors (GM) untuk membangun powertrain mereka sendiri, yang akan menjadikan Andretti Cadillac tim pabrikan resmi.
Baca Juga: Ekspresi Kalem Sarwendah Bareng Mobil Hitam Misterius, Harganya Bisa untuk Borong Avanza
Andretti tak tinggal diam. Awal pekan ini, ia mendatangi Capitol Hill dan mempertanyakan keputusan F1 yang dimiliki oleh Liberty Media.
"Saya di sini untuk memperkuat tekad kami agar bisa bergabung di Formula 1," tegas Andretti.
"Kami telah melakukan semua yang diminta dan sekarang saatnya untuk keputusan final. Kami sudah siap dengan segala hal yang dibutuhkan. Beri kami lampu hijau dan biarkan kami beraksi! Tim kami, Andretti Global, sudah berpartisipasi di semua ajang balap utama di dunia - F1 adalah yang tersisa. Dan kami ingin menjadi bagian dari itu."
Senator Republik John James memimpin perjuangan ini. Ia mengirim surat kepada Liberty Media yang ditandatangani oleh 11 perwakilan lain dari Texas, North Carolina, Indiana, dan Florida, termasuk anggota Partai Demokrat dan Republik.
Surat tersebut menyatakan bahwa keputusan untuk menolak Andretti berpotensi melanggar Undang-Undang Antitrust Amerika Serikat (Sherman Antitrust Act of 1890).
Baca Juga: Mesin Sekelas Brio, Suzuki Swift Generasi 4 Meluncur Bulan Ini
"Undang-Undang tersebut melarang pembatasan yang tidak masuk akal terhadap persaingan pasar untuk menghasilkan hasil terbaik bagi konsumen Amerika," bunyi surat itu.
"Bagaimana penolakan FOM terhadap Andretti Global dan GM, perusahaan milik Amerika, sesuai dengan persyaratan Undang-Undang Sherman, mengingat keputusan tersebut akan menguntungkan tim balap Eropa yang ada dan afiliasi produsen mobil asing mereka?"
Surat tersebut juga menuntut Liberty Media untuk menjelaskan alasan penolakan Andretti, "terutama terkait Andretti Global dan potensinya sebagai tim balap pertama yang dimiliki dan dibangun Amerika bersama mitra mereka, GM," tulis surat itu.
Drama perebutan jatah di F1 ini kian memanas. Akankah Andretti dan pabrikan mobil asal AS ini berhasil mewujudkan mimpi mereka berlaga di jet darat paling prestisius ini? Dukungan pemerintah Amerika Serikat bisa menjadi faktor penentu.