Belum Diluncurkan di Eropa, Sistem Autopilot FSD Tesla Malah Nongol Duluan di China

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 30 April 2024 | 19:24 WIB
Belum Diluncurkan di Eropa, Sistem Autopilot FSD Tesla Malah Nongol Duluan di China
Kantor Tesla di California [ANTARA via Reuters/Stephen Lam).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi bantuan pengemudi yang dikembangkan oleh Tesla saat ini sedang diawasi oleh regulator AS. Sebaliknya, pemerintah China menyambut opsi Full Self Driving alias sistem autopilot dengan spesifikasi terbaik dari perusahaan ini dengan tangan terbuka.

Hal ini menurut sebuah laporan baru yang mengklaim bahwa Tesla baru saja mencapai kesepakatan dengan perusahaan pencarian internet terbesar di China, yang memungkinkan produsen mobil untuk mengakses data pemetaan yang diperlukan untuk membuat FSD tersedia.

Laporan Carscoops menyatakan bahwa Baidu akan menyediakan sistem navigasi tingkat lajur untuk Tesla. Lebih lanjut dijelaskan bahwa semua sistem bantuan berbasis navigasi canggih membutuhkan lisensi pemetaan untuk beroperasi di jalan umum.

Setiap produsen mobil asing yang ingin menerapkan sistem gaya FSD harus berkolaborasi dengan perusahaan China untuk mendapatkan lisensi yang diperlukan.

Baca Juga: Usai Gandeng Sony dan Nissan, Kini Honda Investasi Besar-besaran ke Kanada, Ada Apa?

Mengingat bahwa Baidu, salah satu dari sekitar 12 perusahaan yang saat ini memiliki dokumentasi yang diperlukan, telah memberikan data pemetaannya kepada Tesla untuk kendaraan pasar Cina sejak tahun 2020, itu adalah pilihan yang logis.

Logo Tesla. [Shutterstock]
Logo Tesla. [Shutterstock]

Perlu dicatat bahwa Tesla tidak memiliki hak eksklusif atas data pemetaan Baidu. Awal bulan ini, perusahaan tersebut mengonfirmasi bahwa mereka bekerja sama dengan beberapa perusahaan, termasuk Tesla.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Tesla yang beroperasi dalam mode FSD akan diizinkan secara hukum untuk mengumpulkan data tentang lingkungan mengemudi, seperti tata letak jalan dan rambu-rambu lalu lintas.

Namun, belum jelas apakah data tersebut akan menjadi milik Tesla atau Baidu.

CEO Tesla, Elon Musk, baru-baru ini mengunjungi Tiongkok untuk bertemu dengan Perdana Menteri Li Quang dan telah meminta izin kepada pemerintah untuk memindahkan data yang dikumpulkan oleh mobil-mobilnya di Tiongkok ke fasilitas Tesla di luar negeri.

Baca Juga: Mobil Listrik Chery Omoda E5 Ikut Mejeng di PEVS 2024

FSD saat ini tidak tersedia di Eropa, tetapi tersedia di Amerika Serikat, di mana sistem otonom Tesla telah terlibat dalam beberapa kecelakaan, beberapa di antaranya fatal.

ekan lalu, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengumumkan bahwa mereka memulai investigasi terhadap penarikan Autopilot Tesla pada bulan Desember.

Tujuan dari investigasi ini adalah untuk memastikan apakah langkah-langkah keamanan tambahan yang diterapkan oleh produsen mobil melalui pembaruan melalui udara sudah memadai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI