Raksasa Mobil Listrik Tesla Terguncang, Laba Terjun: Akankah Model Baru Jadi Penyelamat?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Senin, 29 April 2024 | 13:05 WIB
Raksasa Mobil Listrik Tesla Terguncang, Laba Terjun: Akankah Model Baru Jadi Penyelamat?
Tesla Model Y disebut akan jadi mobil terlaris di dunia pada 2023, kalahkan Toyota Corolla. [Dok Tesla]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tesla, sang raksasa mobil listrik yang dulu dipuja sebagai pendobrak industri, kini sedang oleng. Laporan keuangan kuartal 1 2024 tunjukkan penjualan mereka turun 9%, performa terburuk sejak 2012. Meski begitu, secercah harapan muncul lewat sinyal CEO Elon Musk tentang kehadiran model baru yang lebih terjangkau.

Menurut Arena EV, selain penurunan penjualan, laba bersih Tesla juga terjun bebas sebesar 55% menjadi $1.13 miliar.

Angka ini mengindikasikan masa sulit yang tengah dihadapi Tesla. Strategi potong harga yang agresif ternyata menekan margin keuntungan, ditambah persaingan kian ketat yang menggerogoti dominasi mereka.

Pabrikan mobil tradisional kini tak mau tinggal diam. Para pesaing, terutama di pasar menggiurkan seperti China, terus mengejar ketertinggalan. Lambatnya pertumbuhan penjualan Tesla pun semakin memperparah keadaan.

Baca Juga: Tragis, Pemotor Ini Meregang Nyawa Gegara Diseruduk Mobil Autopilot

Potret Tesla Model X berkendara di jalan raya (dok. Tesla, Inc.)
Potret Tesla Model X berkendara di jalan raya (dok. Tesla, Inc.)

Untuk mempertahankan permintaan, Tesla banting harga habis-habisan. Namun, langkah ini berisiko karena berdampak langsung pada profit.

Buntutnya, laba kotor Tesla anjlok 18% di kuartal 1, dan penyebab utamanya adalah penyesuaian harga tersebut.

Di tengah kabar buruk, CEO Elon Musk memberi secercah harapan dalam panggilan pendapatan berikutnya. Ia mengisyaratkan kemungkinan produksi mobil listrik baru yang ramah kantong pada akhir 2024.

Sebelumnya, rumor tentang model $25,000 (405 juta rupiah) sempat mencuat lalu menghilang, namun Musk membantah rumor penundaan tersebut.

Tampaknya, opsi yang lebih terjangkau memang ada di rencana Tesla, dan kabar ini sukses mendongkrak harga saham mereka.\

Baca Juga: Jual Mahal: Ternyata Begini Strategi Jualan Mobil Listrik China di Eropa

Teknologi self-driving Tesla pun masih menjadi perdebatan. Sistem "Full Self-Driving" (FSD) yang mereka gembar-gemborkan terus disorot, baik dari segi kemampuan maupun nama yang dinilai menyesatkan.

Tahun 2024 tampaknya bakal menjadi tahun yang menarik bagi Tesla. Akankah sang raksasa yang dulu tak terbendung ini bisa bangkit kembali?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI