Suara.com - Dalam beberapa minggu terakhir, Tesla panen masalah. Tak cuma soal PHK, pabrikan kendaraan listrik ini juga panen cibiran usai mencuatnya kabar tentang batalnya peluncuran mobil listrik murah.
Selain itu, setelah restrukturisasi global, perusahaan mengalami kesulitan dengan desain Cybertruck membuat mereka harus melakukan recall karena adanya masalah pada pedal akselerator.
Pedal memiliki penutup yang dapat terlepas dari alasnya, mengakibatkan pedal tersangkut di lantai, menyebabkan kendaraan beroperasi dengan kecepatan penuh.
Selanjutnya, Tesla menurunkan harga Model S, Y, dan X, sebuah langkah yang dengan cepat ditiru oleh para pesaingnya di Tiongkok.
Baca Juga: Siap Gasak Duo Raize-Rocky: Kartu As Baru Mitsubishi Sedang Digodok di Eropa
Dilansir dari Motor Biscuit, pekan ini, Tesla telah melaporkan pengiriman Q1 yang lebih rendah dari yang diharapkan. Sebagai tanggapan, Elon Musk menyampaikan dalam panggilan pendapatan Tesla bahwa pembuat mobil listrik ini akan menaikkan harga mobil listrik entry-level.
Dia sekarang mengatakan bahwa masuknya kendaraan ini ke pasar akan terjadi pada akhir 2024 atau awal 2025. Mobil listrik yang lebih murah ini awalnya dijadwalkan untuk diproduksi pada paruh kedua tahun 2025.
Namun, pada awal April, sejumlah media barat sempat melaporkan bahwa Tesla telah meninggalkan EV yang lebih murah dan memilih untuk menggunakan robotaxi otonom.
Hal ini menyebabkan kegelisahan yang cukup besar di kalangan investor, yang mengakibatkan penurunan saham sebesar 42%.
Namun, dalam semalam, Musk menepis kabar tersebut dan menekankan bahwa mobil entry-level sedang dalam perjalanan menuju pasar, memberikan secercah harapan bagi para investor. Saham naik sebesar 13%.
Kita semua menantikan peluncuran mobil listrik entry-level, yang sebelumnya dijuluki Model 2. Mobil listrik China secara bertahap memasuki pasar dan siap mengambil alih pasar global.