Suara.com - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara Agung Wicaksono mengatakan banyak investor dari luar dan dalam negeri yang tertarik mengembangkan kendaraan listrik di IKN.
Di antara yang tertarik itu ada perusahaan otomotif China BYD, pabrikan mobil Republik Cek, Skoda, operator transportasi asal Singapura ComfortDelGro hingga pemain lokal, Bluebird.
"Minat bisnis swasta untuk berpartisipasi di Nusantara terutama dalam pengembangan kendaraan listrik sangat besar," ujar Agung Wicaksono dalam seminar online Rabu (24/4/2024).
Ia mengatakan, perusahaan transportasi Indonesia PT Blue Bird Group Tbk telah terlebih dulu menghadirkan layanan transportasi publik ramah lingkungan di kawasan IKN.
Baca Juga: Mobil Listrik Bekas Sepi Peminat, Baterai Picu Kekhawatiran Calon Konsumen
Layanan yang disediakan meliputi bus rapid transit bertenaga listrik untuk mendukung layanan perkotaan, taksi bertenaga listrik, mobil rental bertenaga listrik, serta bus umum yang menghubungkan trayek Balikpapan-IKN.
Selain itu, kata dia, Perusahaan Umum (Perum) Damri yang merupakan Badan Usaha Milik Negara juga menunjukkan ketertarikan untuk mengembangkan kendaraan listrik di Nusantara.
Selain dari dalam negeri, operator transportasi asal Singapura ComfortDelGro juga menyatakan minatnya untuk terlibat di sektor kendaraan listrik di IKN.
Selain operator, produsen kendaraan listrik seperti BYD dari China dan Skoda dari Republik Ceko juga telah menyatakan minatnya untuk turut serta menyediakan kendaraan ramah lingkungan di ibu kota baru.
"Jadi ini adalah agenda yang sedang kami kerjakan saat ini dan yang ditargetkan tahun 2024 kami akan mulai memiliki layanan bus listrik di Nusantara yang disediakan oleh Bluebird," ujar Agung.
Baca Juga: Banyak Pendatang Baru, Moeldoko Optimistis Transaksi di PEVS 2024 Lampaui Rp 400 Miliar
Sementara itu, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim mengatakan bahwa IKN akan menerapkan transportasi yang ramah lingkungan.
Dia menyebut bahwa kendaraan pribadi di IKN akan dibatasi, dengan 80 persen mobilitas perkotaan di IKN adalah transportasi publik.
"Dan jika ada kendaraan atau transportasi, maka kami akan melihat kendaraan bahan bakar non fosil atau transportasi publik listrik," ucap Silvia. [Antara]