Mobil Listrik Bekas Sepi Peminat, Baterai Picu Kekhawatiran Calon Konsumen

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 24 April 2024 | 20:35 WIB
Mobil Listrik Bekas Sepi Peminat, Baterai Picu Kekhawatiran Calon Konsumen
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik di SPKLU. (Unsplash/Michael Fousert)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mobil listrik bekas masih sepi peminat di Indonesia, karena konsumen masih khawatir menggunakan teknologi yang masih tergolong baru tersebut di Tanah Air.

Yudha Panggih, pemilik gerai mobil bekas Handy Autos, mengatakan minat konsumen terhadap mobil listrik bekas masih rendah akibat masih banyak yang masih khawatir soal baterai yang digunakan.

“Dari banyaknya konsumen yang kita tanya, belum antusias untuk beli mobil listrik,” ujar pemilik Handy Autos Yudha Panggih pekan ini, dilansir dari Antara.

Menurut dia, tren kendaraan listrik yang masih baru ini menjadi alasan calon konsumen di segmen kendaraan bekas masih berburu kendaraan konvensional dibandingkan dengan kendaraan EV.

Baca Juga: Mobil Listrik Neta V-II Diduga akan Rilis di PEVS 2024

Selain itu, survei yang dilakukan oleh pihak Handys Autos, menyebutkan bahwa ketakutan akan daya jangkau dan juga pengisian baterai yang cukup lama masih jadi yang tertinggi.  

Sehingga kendaraan listrik yang dijualnya tergolong cukup lama mengendap di dalam garasi jualannya. Kebanyakan konsumen hanya penasaran dan bertanya-tanya akan kendaraan berbasis baterai tersebut.

"Kalau kita tanya ke konsumen kita yang datang, mereka masih berpikir akan fasilitas SPKLU yang belum mumpuni, harus menaikkan watt, sehingga ada pengeluaran lagi di luar kendaraan itu sendiri,” jelas dia.

Sementara itu PLN mengatakan pihaknya sudah berkomitmen untuk memberikan berbagai kemudahan kepada para pengguna kendaraan listrik di Indonesia dengan membangun SPKLU dan memberikan diskon untuk mereka yang hendak menambah daya listrik di rumah demi mengecas mobil listrik.

“Kalau daya listrik di rumah konsumen EV tidak kuat, kami akan berikan diskon untuk mereka yang ingin pasang baru atau pun yang ingin menambahkan dayanya,” kata Edi Srimulyanti.

Baca Juga: Neta V-II Jadi Mobil Listrik Produksi Lokal Pertama dari Neta

Tidak hanya itu, guna mendukung ekosistem kendaraan listrik semakin menjamur di Indonesia, PLN juga memberikan diskon sebesar 30 persen bagi mereka yang melakukan pengisian kendaraan listrik di jam-jam tertentu.

“Mobil listrik yang melakukan pengisian di rumah, pada pukul 10 malam hingga 5 pagi, kita akan berikan diskon sebesar 30 persen,” tutur dia. 

Dengan begitu konsumen elektrik di Indonesia, tidak lagi cemas dengan berbagai hal yang menyangkut infrastruktur dan juga fasilitas-fasilitas pendukung lainnya bagi para pengguna kendaraan elektrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI