Suara.com - Para pejabat Meksiko menegaskan tidak akan memberikan insentif kepada produsen mobil listrik China di tengah memanasnya hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS).
Seorang sumber bahkan mengatakan bahwa Meksiko telah menangguhkan semua rencana investasi dengan perusahaan otomotif dari negeri Tirai bambu.
Melansir Insideevs, Rabu (24/4/2024), kabar ini beredar setelah perwakilan dari Kementerian Ekonomi dan Hubungan Luar Negeri Meksiko melakukan perjalanan ke Washington D.C. untuk bertemu dengan para pejabat AS untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi.
Berkah Latih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Dihadiahi 2 Mobil Mewah
Baca Juga: Neta V-II Jadi Mobil Listrik Produksi Lokal Pertama dari Neta
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkap bahaya keamanan bila terlalu banyak mobil listrik China beredar di negaranya.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden AS mengungkap, mobil China siap membanjiri jalanan di Amerika dengan kendaraan berteknologi canggih. Hal ini menimbulkan risiko bagi keamanan Nasional.
Bahkan ia mengintruksikan Menteri Perdagangan AS untuk memulai penyelidikan terhadap kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi terkoneksi yang berasal dari Tiongkok.
Sah Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sempat Janjikan Mobil dan Motor Buatan Indonesia
Namun tudingan tersebut segera dibantah oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin yang menilai pemerintah AS terlalu berlebihan dan membesar-besarkan soal mobil listrik China.
"Membesar-besarkan apa yang disebut sebagai 'ancaman China' terhadap keamanan data hanyalah mengarang-ngarang alasan untuk membenarkan tindakan AS dalam menindas China," kata Wang Wenbin.
Lebih dari itu, kata Wang Wenbin, kecurigaan atas produk-produk otomotif dari China, bertujuan menekan perkembangan perusahaan-perusahaan dari negara lain.
"Kami berharap AS akan mengambil tindakan nyata untuk menjaga lingkungan bisnis yang terbuka, adil dan tidak diskriminatif serta bekerja sama dengan pihak lain," pungkasnya.