Suara.com - Daihatsu mengatakan akan kembali mengembangkan mobil-mobil baru pada akhir tahun ini setelah anak usaha Toyota itu diterpa skandal uji keselamatan.
Presiden Daihatsu Masahiro Inoue mengatakan bahwa pihaknya akan menyasar pasar mobil di Amerika Selatan dan Afrika untuk mendorong penjualan yang turun akibat skandal tersebut.
Baca juga: Daftar Mobil Buatan Indonesia yang Terdampak Skandal Daihatsu, Ada Xenia dan Avanza
Pada tahun lalu Daihatsu mengakui telah memanipulasi hasil tes keselamatan pada 88.000 mobil produksinya - yang sebagian besar dipasarkan dengan merek Toyota.
Baca Juga: Intip Isi Garasi Gibran Wapres Terpilih 2024, Keberadaan Alphard buat Jan Ethes Jadi Omongan
Akibat skandal itu, pemerintah Jepang sempat melarang penjualan sejumlah mobil Daihatsu dan Toyota. Kebijakan itu juga berdampak ke negara lain, termasuk di Indonesia.
Kini hampir semua model mobil buatan Daihatsu sudah memenuhi standar keselamatan domestik Jepang dan pada 12 April lalu perusahaan mengumumkan bahwa semua pabrik Daihatsu akan beroperasi kembali pada Mei mendatang.
"Setelah kami melakukan semua langkah untuk mencegah terjadinya masalah sertifikasi, maka kami ingin melangkah maju kembali pada akhir tahun ini," kata Inoue soal rencana pengembangan kendaraan Daihatsu.
"Amerika Selatan dan Afrika adalah pasar-pasar yang akan jadi fokus dalam 10 tahun ke depan," lanjut dia.
Baca Juga: Toyota Hadirkan Fortuner Edisi Baru, Tampilannya Makin Sangar dan Garang
Daihatsu pada Desember 2023 lalu mengumumkan menghentikan pengiriman mobil-mobilnya di seluruh dunia imbas skandal kecurangan tes keselamatan yang terungkap dalam sebuah investigasi yang digelar tim independen di Jepang.
Termasuk dalam mobil-mobil yang bermasalah tersebut adalah produk buatan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Tanah Air.
"Kami sungguh meminta maaf kepada para pelanggan dan pemangku kepentingan atas ketidaknyamanan serta kerisauan karena telah mengkhianati kepercayaan mereka," tulis Daihatsu dalam pernyataan resminya.
Hasil investigasi tim independen di Jepang menemukan masalah pada 64 model mobil dan 3 mesin Daihatsu. Termasuk yang terdampak dalam kasus ini adalah merek Toyota, Mazda dan Subaru.
Baca juga: Ini Masalah Bawaan pada Avanza Cs yang Kena Recall Toyota Indonesia
Tim independen tersebut dalam investigasinya menemukan ada 174 kasus dalam 25 item pengujian. Sebelumnya sudah ditemukan masalah pada door trim dan kecurangan dalam uji tabrakan samping pada beberapa model Daihatsu.
Menanggapi hasil investigasi itu, Toyota pada 2024 merombak kepemimpinan Daihatsu, termasuk menempatkan Masahiro Inoue yang tadinya menjadi bos Toyota di Amerika Selatan sebagai Presiden Daihatsu.