Mobil Listrik SU7 Laris, Xiaomi Malah Merugi?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Senin, 22 April 2024 | 16:48 WIB
Mobil Listrik SU7 Laris, Xiaomi Malah Merugi?
Mobil listrik Xiaomi SU7 akan dijual 28 Maret. [Dok Xiaomi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Xiaomi, raksasa teknologi China dan pendatang baru di industri otomotif, mengalami fenomena menarik dengan peluncuran mobil listrik pertamanya, SU7. Di satu sisi, permintaan untuk SU7 jauh melebihi ekspektasi, dengan pesanan yang mencapai tiga hingga lima kali lipat prediksi awal. Di sisi lain, Xiaomi mengakui bahwa mereka mengantisipasi kerugian pada setiap unit SU7 yang terjual.

Popularitas merek Xiaomi, yang dikenal sebagai salah satu produsen smartphone terbesar di dunia, memainkan peran penting dalam kesuksesan awal SU7. Ditambah lagi, harga yang kompetitif, mulai dari $29.900 (486 jutaan rupiah), secara lebih rendah dibandingkan pesaing seperti Tesla Model 3, menarik minat banyak konsumen.

Penjualan Meningkat, Pengiriman Dimajukan

Laporan dari Carscoops menyebutkan bahwa Xiaomi telah menerima 50.000 pesanan dalam waktu singkat dan memulai pengiriman pada akhir Maret. 5.000 unit pertama yang dikirim adalah model "Edisi Founder", diikuti dengan pengiriman model standar di Beijing dan Shenzhen minggu ini. Xiaomi bahkan mampu memajukan pengiriman SU7 standar sebanyak 12 hari.

Baca Juga: Indonesia Jadi Basis Perakitan Mobil Listrik GAC Aion di Asia Tenggara

Xiaomi berkomitmen untuk menjaga kesegaran perangkat lunak mobil SU7 dengan pembaruan over-the-air (OTA) setidaknya sebulan sekali. Selain itu, perusahaan ini berencana meluncurkan model unggulan SU7 Max akhir bulan ini dan model kelas menengah SU7 Pro pada bulan Mei.

Kerugian per Unit Diakui, Strategi Jangka Panjang Masih Belum Jelas

Meskipun popularitas SU7 luar biasa, Xiaomi mengakui bahwa mereka mengantisipasi kerugian pada setiap unit yang terjual. Analis Citi memperkirakan kerugian bersih sebesar 4,1 miliar yuan (sekitar 566 juta) jika 60.000 unit diproduksi tahun ini, setara dengan kerugian sekitar Rp 152 jutaan per kendaraan.

Strategi jangka panjang Xiaomi di industri otomotif masih belum jelas. Lei Jun, kepala eksekutif Xiaomi, tidak memberikan tanggapan ketika ditanya tentang rencana untuk SUV. Namun, laporan menunjukkan bahwa pengembangan SUV baru sedang berlangsung, memanfaatkan platform baru dengan opsi range-extender.

Baca Juga: Wuling Rajai Pasar Mobil Listrik Indonesia di Kuartal I 2024, Chery Melesat Kencang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI