Faktor Manusia Masih Jadi Penyebab Utama Kecelakaan Lalu-lintas Selama Mudik 2024

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 15 April 2024 | 18:01 WIB
Faktor Manusia Masih Jadi Penyebab Utama Kecelakaan Lalu-lintas Selama Mudik 2024
Puing-puing mobil Daihatsu Terios yang terbakar usai terlibat dalam tabrakan di Tol Cikampek Km 58 pada Senin (8/4/2024). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan faktor kesalahan manusia masih menjadi pemicu terbesar kecelakaan lalu-lintas selama arus mudik Lebaran 2024.

Jenderal Aan, kepada wartawan di Tol Jakarta-Cikampek, Minggu (14/4/2024) mengatakan dari statistik angka kecelakaan dan penyebabnya selama arus mudik kemarin, faktor kelelahan dan konsentrasi masih jadi faktor utama pemicu kecelakaan.

Baca juga: Masih Penyelidikan, Polisi Tak Mau Buru-buru Tetapkan Tersangka Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58

"Artinya, kemungkinan masalah konsentrasi kelelahan masih cukup dominan untuk terjadinya kecelakaan lalu lintas," terang Aan.

Baca Juga: One Way Arus Balik Resmi Dimulai, Jalur Kalikangkung-Cipali Siap Lancar Menuju Jakarta

Aan mengungkapkan selama Operasi Ketupat 2024, hingga Sabtu 13 April 2024, terjadi 2.419 kasus kecelakaan. Angka itu turun sekitar 18 persen dibandingkan pada periode arus mudik 2023 lalu.

Puing-puing mobil Daihatsu Gran Max yang terbakar usai menabrak bus di Tol Cikampek Km 58 pada Senin (8/4/2024). [Antara]
Puing-puing mobil Daihatsu Gran Max yang terbakar usai menabrak bus di Tol Cikampek Km 58 pada Senin (8/4/2024). [Antara]

"Dibandingkan dengan 2023, ada penurunan 18 persen. Selama 2023 ada 2.968 kecelakaan," imbuh dia.

Angka korban meninggal juga turun, dari 449 pada 2023 menjadi 358 pada musim mudik saat ini. 

"Artinya turun 20 persen. Untuk luka berat memang naik, tetapi luka ringan turun 23 persen," lanjut dia.

Ia merinci lebih lanjut, ada 2 kasus kecelakaan di jalur wisata dan 149 kasus di jalur arteri mudik. Angka ini menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 61 persen dibandingkan 2023 kemarin.

Baca Juga: Polisi Gelar Satu Arah di Tol Kalikangkung - Cipali Sore Ini

"Kemudian meninggal dunia ada 29 orang, turun dari 107 atau sekitar 73 persen, luka berat naik 62 persen, luka ringan turun 63 persen," sebutnya.

Di Pantura tercatat terjadi 67 kasus kecelakaan, turun dari tahun lalu yang mencapai 212 kasus. Sementara di Pantai Selatan terjadi 82 kecelakaan, turun 50 persen dari tahun 2023 yang tembus 174 kasus.

Baca juga: Jasa Raharja Tetap Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan 'Travel Gelap' Tol Japek KM 58

Kasus kecelakaan yang paling banyak terjadi, terang Aan, adalah tabrakan bagian depan kendaraan dengan kendaraan lainnya. Kemudian bagian depan kendaraan menabrak bagian belakang. Di urutan ketiga adalah kecelakaan tunggal, diikuti oleh tabrakan manusia dan kelima tabrakan samping.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI