Ingin Lompati Tesla, Pemerintah China Gelontorkan Dana Jumbo untuk Sokong BYD?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Minggu, 14 April 2024 | 13:43 WIB
Ingin Lompati Tesla, Pemerintah China Gelontorkan Dana Jumbo untuk Sokong BYD?
BYD Song DM-i, mobi hybrid PHEV yang sudah dipasarkan di Amerika Latin dan China. [Dok BYD]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh sebuah lembaga pemikir Jerman terkemuka mengungkapkan bahwa subsidi China melebihi negara-negara OECD lainnya, seperti AS dan Jerman, dengan faktor tiga banding sembilan.

Studi ini mengidentifikasi produsen baterai dan produsen mobil BYD sebagai penerima manfaat utama dari subsidi ini.

Pada kuartal terakhir tahun 2023, perusahaan ini menjadi salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, melampaui Tesla untuk pertama kalinya. Namun, perusahaan ini telah menerima bantuan yang cukup besar di sepanjang perjalanannya.

Dilansir dari Carscoops, pada tahun 2020, BYD menerima sekitar €220 juta dalam bentuk subsidi langsung. Pada tahun 2022, jumlah tersebut meningkat secara signifikan menjadi €2,1 miliar.

Baca Juga: Mobil China Makin Diminati di Rusia, Bagaimana Indonesia?

Pabrik BYD di Indonesia akan dimumkan pada April 2024. Foto: Yangwang U9, supercar buatan BYD yang dipasarkan di Tiongkok. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Pabrik BYD di Indonesia akan dimumkan pada April 2024. Foto: Yangwang U9, supercar buatan BYD yang dipasarkan di Tiongkok. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Menurut studi baru Kiel Institute, subsidi langsung BYD dari pemerintah mencapai sekitar 1,1% dari pendapatannya pada tahun 2020 dan 3,5% pada tahun 2022.

Angka-angka ini relatif tinggi bahkan di antara perusahaan-perusahaan China, dan BYD telah melampaui pesaing seperti GAC sebagai penerima utama subsidi tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini tidak memberikan gambaran yang lengkap. Selain subsidi langsung dari pemerintah, BYD mendapatkan keuntungan dari pelanggan yang menerima insentif pemerintah untuk membeli baterainya untuk kendaraan listrik.

Hal ini membantu merangsang permintaan untuk produknya dan secara efektif menurunkan harganya.

Baca Juga: Setali Tiga Uang Dengan Indonesia, Masyarakat Australia Enggan Beli Mobil Listrik Karena Faktor Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI