Suara.com - Persaingan sengit antara raksasa teknologi China, Huawei dan Xiaomi, kini merambah ke pasar mobil listrik yang sedang berkembang pesat. Kedua perusahaan ini gencar meluncurkan produk dan teknologi inovatif untuk menarik minat konsumen.
Huawei telah lebih dulu terjun ke industri ini dengan berkolaborasi dengan berbagai produsen mobil, memasok teknologi seperti sistem mengemudi otonom, konektivitas, dan platform HarmonyOS untuk mobil.
Di sisi lain, Xiaomi baru saja meluncurkan mobil listrik pertamanya, Xiaomi SU7, yang mencuri perhatian dengan desain sporty, teknologi canggih, dan harga kompetitif. SU7 dibekali dengan jangkauan hingga 800 km dan akselerasi 0-100 km/jam dalam 2,78 detik.
Tak mau kalah, Huawei pun meningkatkan sedan listrik unggulan mereka, Luxeed S7, setelah melihat antusiasme terhadap Xiaomi SU7. Desain ramping dan sporty Luxeed S7 dipertahankan, namun berbagai peningkatan signifikan dilakukan di balik kapnya.
Baca Juga: Setali Tiga Uang Dengan Indonesia, Masyarakat Australia Enggan Beli Mobil Listrik Karena Faktor Ini
Berikut Peningkatan Luxeed S7 dilansir dari CarnewsChina:
- Platform daya Huawei DriveONE 800V silikon karbida efisiensi tinggi: Pengisian daya lebih cepat dan jangkauan lebih jauh.
- Kapasitas baterai: Model entry-level 82 kWh (meningkat dari 62 kWh), jangkauan CLTC 705 km (meningkat dari 550 km). Varian Ultra 100 kWh, jangkauan 751 km.
- Kemampuan pengisian daya: 30 hingga 80 persen dalam 10 menit.
- Sistem mengemudi cerdas: HUAWEI ADS (Advanced Driving System) dengan NCA (Navigation Cruise Assist) di jalan raya dan tol perkotaan.
- Sistem parkir mobil: Parkir otomatis untuk ruang vertikal, paralel, miring, dan sempit.
Perang teknologi ini menjanjikan kemajuan pesat dalam mobil listrik. Konsumen akan dimanjakan dengan pilihan yang semakin beragam, inovatif, dan terjangkau.