Suara.com - Nama Prilly Latuconsina menjadi bahan perbincangan publik usai dirinya kedapatan menggunakan gas elpiji 3 kg saat memasak di rumahnya. Padahal, ia dianggap mampu untuk membeli elpiji yang non subsidi, bukan yang 3 kg.
Gas elpiji 3 kg memang dikhususkan untuk konsumen kelompok rumah tangga dan usaha mikro, bukan untuk orang mampu yang berpenghasilan tinggi.
Terlepas dari kasus tersebut, ternyata gas elpiji justru diam-diam dipakai sebagai bahan bakar pada motor lho.
Dilansir dari Cycleworld, perusahaan motor asal India Bajaj mengungkapkan akan membuat motor berbahan gas elpiji. CEO Bajaj, Rajiv Bajaj memiliki rencana untuk meluncurkan motor berbahan gas elpiji pada Juni 2024.
Baca Juga: 7 Alasan Servis Motor Rutin Wajib Jadi Kebiasaan, Banyak Manfaatnya
Motor ini menggunakan basis Bajaj Platina 110 dengan mesin horizontal untuk memudahkan pemasangan tangki gas elpiji.
Tangki gas elpiji berbentuk silinder dan memiliki sistem pengisian yang mudah seperti mengisi bensin biasa. Bajaj telah berpengalaman dalam mengembangkan motor bertenaga gas elpiji.
Sebelumnya, mereka telah memproduksi motor roda tiga bertenaga elpiji sebanyak 70.000 unit per bulan. Motor elpiji ini terkenal murah dan minim emisi, sehingga banyak digunakan di Indonesia.
Masalah utama motor elpiji adalah keamanan, karena sifatnya yang mudah terbakar. Selain itu, sistem pengisiannya juga harus aman dan tersedia secara luas.
Rajiv Bajaj menjelaskan bahwa motor elpiji ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan teknologi baru. Tujuan utama adalah kemudahan penggunaan dan biaya yang murah. Motor elpiji memiliki tenaga mesin dan bobot yang lebih terbatas.
Baca Juga: Viral Duel Skuriti vs Preman, Geng Motor Bawa Kelewang Jadi Sasaran
Untungnya, di India, stasiun pengisian elpiji sudah tersebar luas dan biayanya terjangkau.
Motor elpiji dari Bajaj bisa menjadi solusi murah dan ramah lingkungan untuk transportasi harian. Mari kita tunggu riset terbaru dari Bajaj untuk melihat bagaimana motor elpiji ini akan mengubah dunia transportasi.