Suara.com - GAC Aion, salah satu pemain utama di industri mobil listrik China, mengumumkan akan mulai menggunakan baterai solid-state pada mobil buatannya di awal 2026.
GAC Aion, yang akan masuk ke pasar Indonesia bersama Grup Indomobil, mengatakan sudah merampungkan riset baterai solid-state. Baterai canggih itu akan digunakan pada sub-merek Hyper mulai 2026.
Baca juga: GAC Aion Ramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia di Bawah Indomobil
Dalam pengumumannya pada Jumat (12/4/2024), yang dilansir dari Reuters, GAC Aion mengatakan baterai solid-state buatannya bisa menempuh jarak di atas 1000 km dalam sekali pengecasan.
Baca Juga: Terungkap Faktor Tesla Batal Masuk ke Indonesia
GAC mengungkapkan menggunakan elektroda negatif dari spons silikon generasi ketiga dan teknologi elektroda positif solid-state berkapasitas tinggi, sehingga baterai buatannya memiliki kepadatan energi hingga 400 Wh/kg.
Sebagai perbandingan, baterai lithium ferro phosphate atau LFP Blade buatan BYD, dengan jarak tempuh nyaris 500 km, memiliki densitas energi sekitar 150 Wh/Kg.
GAC juga mengeklaim bahwa baterai solid-state bikinannya memiliki kepadatan energi yang 50 persen lebih tinggi dibanding pada baterai lithium ion yang menggunakan elektrolit cair.
Tetapi GAC bukan merek pertama yang menggunakan baterai solid state. Pada 8 April kemarin, IM Motors - merek di bawah raksasa Tiongkok SAIC Motor Corp - meluncurkan sedan listrik IM L6. Mobil ini, untuk varian tertingginya menggunakan baterai solid state.
Mobil listrik IM Motors disebut menggunakan baterai solid state berkapasitas 130 kWh dan mampu menempuh jarak di atas 1000 km.
Baca Juga: Chery Bangun Pabrik di Vietnam, Gelontorkan Rp 12,6 Triliun
Perlombaan dalam mengembangkan baterai solid-state memang sedang gencar. Baterai ini disebut sebagai masa depan kendaraan listrik dan bahkan industri elektronika dunia.
Pada Januari lalu pemerintah China bahkan membentuk sebuah aliansi khusus untuk mengembangkan baterai solid state. Di dalamnya berkumpul perusahaan-perusahaan otomotif China dan para ilmuwan dari kampus ternama.
Sementara di Jepang, Toyota dan Honda juga mengaku sedang mengembangkan baterai solid-state. Toyota mengatakan baterai solid-state akan digunakan pada kendaraan buatannya pada 2028 mendatang.
Baca juga: Mobil Listrik Aion Y Plus Dipastikan Masuk Indonesia, Siap Tantang BYD Atto 3
Selain di Jepang dan China, di Korsel baterai solid-state juga sedang dikembangkan. LG misalnya mengatakan akan sudah punya baterai solid-state pada 2026 mendatang.
Di Eropa baterai solid-state juga sedang dikembangkan oleh sejumlah merek otomotif, termasuk Volkswagen dan ada Ford di Amerika Serikat yang meriset baterai ini.