Suara.com - Viral di media sosial, sopir Toyota Fortuner arogan berpelat Mabes TNI menabrak mobil lain di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 57. Tak hanya itu, ia juga marah-marah dan mengaku sebagai adik seorang jenderal hingga 'merendahkan' profesi jurnalis.
Ada beberapa fakta menarik tentang insiden yang viral di media sosial ini. Berikut beberapa fakta yang dihimpun dari akun X @tantekostt hingga berbagai sumber.
1. Ngaku Anggota TNI, tapi ditanya korban malah saudaranya yang jenderal
Dalam video berdurasi 12 detik, sopir Toyota Fortuner mengaku sebelumnya merupakan anggota TNI. Namun ketika ditanya sang korban, ia justru mendadak ngaku kalau kakanya yang jenderal.
Baca Juga: Jurnalis di Nabire Diduga Dikeroyok dan Dihalangi Polisi saat Meliput, AJI Jayapura Nyatakan 3 Sikap
"Lohh tadi katanya anggota, ditanya kartu anggota katanya ada trs mendadak kakanya yang jendral??? Jadi yang bener yang mana jendral????" tulis akun X @tantekostt.
2. Mobil Korban Ditabrak Gunakan Bodi Belakang Toyota Fortuner
Mobil korban, Suzuki S-Cross ditabrak dengan menggunakan bodi belakang Toyota Fortuner. Korban pun menunjukkan foto kondisi mobilnya yang sudah retak pada bagian bumper depan.
"Ini pas dia sengaja nabrakin mobilnya mundurrr trs bamper depan guee sampe pecah ginii kena si bakso batuuuu. Dia yang sengaja nabrakin malah dia lebih galak ampyunnnn jendral," cuit dalam akun tersebut.
3. Pelat Nomornya Kedaluwarsa
Baca Juga: Jurnalis Dianiaya TNI AL Usai Beritakan Dugaan Penahanan Kapal BBM, KSAL Diminta Pecat Pelaku!
Toyota Fortuner yang digunakan untuk menabrak mobil korban ternyata memiliki pelat nomor yang sudah mati.
Pelat nomor 84337-00 tersebut sudah kedaluwarsa sejak Februari 2024. Terlihat dalam foto yang dibagikan di media sosial.
4. 'Rendahkan' Profesi Jurnalis
Pelaku sempat meminta identitas korban untuk dijadikan barang bukti nantinya. Sang korban pun memberikan identitas berupa kartu wartawan.
Lalu pelaku pun mengambil foto kartu identitas si korban. Ia pun mengucapkan kata yang diduga meremehkan profesi wartawan.
"Oh jurnalis, Oh ini. Gue cari ntar ya," ucap pelaku dengan nada yang agak tinggi.