Suara.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, mengatakan pihaknya tetap memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem contraflow pada penanganan arus balik Lebaran.
"Untuk arus balik melihat angkanya (kendaraan) 150 ribu lebih arus balik, ini kita di Jakarta-Cikampek tetap harus dilaksanakan rekayasa lalu lintas contraflow dengan catatan," kata Aan dikutip Jumat (12/4/2024).
Irwjn Pol Aan menyebut, setelah kejadian kecelakaan lalu lintas di KM 58 yang menewaskan 12 orang tersebut, pihaknya melakukan evaluasi penerapan contraflow dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait serta pendapat ahli.
Menurut dia, penerapan contraflow sudah berlaku universal di seluruh dunia. Ketika kapasitas jalan sudah tidak bisa menampung volume kendaraan yang ada, salah satu cara untuk menambah kapasitas jalan lewat rekayasa lalu lintas.
Baca Juga: Contraflow Mematikan, Pilih Jalur Lain Jika Memungkinkan
"Karena kalau dibiarkan akan terjadi stuck. Kalau sudah stuck akan menimbulkan permasalahan baru," katanya.
Lebih lanjut, Irjen Pol Aan mengatakan, hal tersebut bisa berkaca pada kejadian musim mudik Lebaran 2016. Di mana saat itu terjadi penguncian arus di tol Brexit yang akhirnya menimbulkan permasalahan.
"Tahu sendiri kalau di tol tidak bisa keluar, tidak bisa apa-apa. Kalau sudah stuck sudah. Ada yang kehabisan BBM, artinya tidak bisa pakai AC, atau ada yang sakit enggak bisa kemana-mana," pungkas Aan.
Dengan pertimbangan di atas, maka contraflow tetap diterapkan ketika masuk pada indikator sudah harus dilakukan rekayasa lalu lintas, tetapi penerapan contraflow kali ini dilakukan dengan catatan hasil evaluasi.
Beberapa catatan yang dimaksud, pertama penerapan contraflow dengan menyiapkan safety car.
Baca Juga: Daihatsu Gran Max Ludes Terbakar dalam Kecelakaan Maut Cikampek, Ini 3 Pemicu Api saat Tabrakan
"Nanti akan dikawal, jadi tidak ada kendaraan yang mendahului dari safety car tersebut. Ini tujuannya untuk membantu menjaga kecepatan," tutupnya.