BYD Kantongi Keuntungan Rp 20 Juta Setiap Jual 1 Unit Mobil Listrik

Kamis, 11 April 2024 | 16:10 WIB
BYD Kantongi Keuntungan Rp 20 Juta Setiap Jual 1 Unit Mobil Listrik
Jajaran mobil yang sedang diproduksi di Pabrik BYD di Changzhou, China pada Senin (4/3/2024). [Dok BYD Motor Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan mobil listrik asal China, Build your Dreams (BYD) dilaporkan mampu menghasilkan rata-rata laba bersih sekitar 9.000 yuan (US$ 1.250) atau setara Rp 19,9 juta untuk setiap unit mobil yang terjual.

Catatan ini menempatkan BYD jauh mengungguli perusahaan mobil listrik lainnya termasuk, Tesla.

Sepanjang 2023, BYD menjual 2.706.075 mobil di China. Sementara Tesla berada di urutan kedua dengan penjualan 603.664 unit.

Natasha Rizky Curhat Sempat Panik saat Pinjam Mobil Listrik Desta, Ada Apa?

Baca Juga: Jalin Kerjasama, Mobil Listrik Neta V Beroperasi Sebagai Taksi Bandara

Meskipun keuntungan per mobil BYD relatif rendah pada 2023, BYD telah meningkatkan laba bersihnya secara signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Melansir Carnewschina, Kamis (11/4/2024), BYD memang menghasilkan keuntungan yang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Namun strategi ini berhasil membawa BYD ke posisi puncak dalam hal volume penjualan.

Sejak awal tahun ini, BYD telah memulai strategi baru dengan menurunkan harga jual produk mereka.

Catat Jadwal One Way Arus Balik Lebaran, Jangan Sampai Terjebak Macet

Penjualan untuk bulan Maret merupakan salah satu angka penjualan bulanan tertinggi kedua yang pernah dicapai oleh BYD, menunjukkan bahwa strategi harga ini mungkin membawa hasil yang lebih positif bagi perusahaan.

Baca Juga: Chery Janjikan Rilis Model Mobil Listrik Baru

Strategi ini memperlihatkan BYD lebih fokus pada mendapatkan pangsa pasar daripada mengoptimalkan keuntungan. Praktik semacam ini memang umum di antara bisnis di China. 

Strategi memangkas harga jual untuk mendominasi pasar menjadi hal yang lazim dilakukan.

Strategi semacam ini sebenarnya tidak hanya dilakukan BYD. Sejak tahun lalu memang terjadi diskon besar-besaran dari berbagai merek otomotif di negara tersebut.

Industri otomotif China sudah lama memiliki terlalu banyak produsen dan merek, dengan tingkat pemanfaatan pabrik rata-rata hanya sekitar 59%. Persentase ini jauh dari kisaran yang dianggap sehat, yaitu 70%-80%.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI