Suara.com - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan puncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada tanggal 13-16 April 2024.
"Arus balik diperkirakan akan terjadi tanggal 13 sampai 16 April 2024," ujar Muhadjir, Senin (25/3/2024).
Pemerintah telah memprediksi puncak arus balik Lebaran tahun ini bakal berlangsung mulai 13-16 April 2024. Dengan begitu, masyarakat dihimbau bisa menyesuaikan waktu kembali ke Jakarta untuk meminimalkan risiko terkena macet di jalan.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Dirjen Perhubungan, Kakorlantas Polri dan Dirjen Bina Marga pada Tanggal 5 Maret 2024, terdapat sejumlah rekayasa lalu lintas yaitu, One Way, Contra Flow dan Ganjil Genap untuk arus balik Lebaran 2024.
Baca Juga: Polisi Bantah Tahan Sopir Bus yang Terlibat Kecelakaan Maut dengan Daihatsu Gran Max
Natasha Rizky Curhat Sempat Panik saat Pinjam Mobil Listrik Desta, Ada Apa?
Berikut jadwal One Way pucak arus balik lebaran agar terhindar dari macet:
KM 414 (GT Kalikangkung) s.d KM 72 (Cikampek)
- Jumat, 12 April 2024 pukul 14.00 - 24.00 WIB
- Sabtu, 13 April 2024 pukul 08.00 - 24.00 WIB
Baca Juga: Rekayasa Satu Arah Dihentikan, Cikampek - GT Kalikangkung Normal Dua Arah
- Minggu, 14 April 2024 pukul 14.00 WIB sampai Selasa, 16 April 2024 pukul 08.00 WIB.
Kendati demikian, jadwal pelaksanaan rekayasa lalu lintas tersebut dapat berubah sesuai dengan kondisi lalu lintas di lapangan dan mengikuti diskresi lapangan.
Potensi Masalah yang Dapat Dihadapi Pengemudi Saat Memilih Gunakan Jalur Contraflow
Sebelumnya, tercatat lonjakan signifikan kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 s.d H-1 Lebaran tahun 2024, dengan total 1.368.243 kendaraan tercatat melintas dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yakni GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).
Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 45,00% dibandingkan dengan lalu lintas normal. Dibandingkan dengan periode Lebaran tahun sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 1,30%, atau dari 1.350.682 kendaraan.
Distribusi lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek mayoritas menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) dengan 806.071 kendaraan, atau 58,91%, diikuti oleh arah Barat (Merak) dengan 332.544 kendaraan, atau 24,30%, dan arah Selatan (Puncak) dengan 229.628 kendaraan, atau 16,78%.
Rincian distribusi lalu lintas menunjukkan peningkatan yang dramatis bagi kendaraan yang menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama dengan peningkatan sebesar 213,44% dari lalu lintas normal.
Sementara itu, kendaraan yang menuju Bandung melalui GT Kalihurip Utama juga mengalami peningkatan sebesar 12,62%. Untuk arah Barat menuju Merak melalui GT Cikupa, terjadi peningkatan sebesar 4,82%, dan arah Selatan menuju Puncak melalui GT Ciawi justru menunjukkan penurunan sebesar 2,85%.