AS 'Sentil' China Karena Berlebihan Produksi Mobil Listrik

Kamis, 11 April 2024 | 11:10 WIB
AS 'Sentil' China Karena Berlebihan Produksi Mobil Listrik
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik di SPKLU. (Unsplash/Michael Fousert)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, menyampaikan kekhawatirannya terhadap overkapasitas industri China termasuk di bidang elektrifikasi.

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri China Li Qiang, Yellen mencatat bahwa keadaan ini telah menyebabkan overkapasitas produksi yang jauh melebihi permintaan domestik China dan pasar global.

"Saat ini mengarah pada kapasitas produksi yang secara signifikan melebihi permintaan domestik China, serta kemampuan pasar global," ujar Yellen, dikutip Kamis (11/4/2024).

Cinta Laura Disorot Karena Kritik Hafalan Al Quran, Ternyata Simpan Dua Mobil Mewah untuk Hindari Ganjil Genap

Baca Juga: Terungkap Faktor Tesla Batal Masuk ke Indonesia

Terbukti Lakukan Kecurangan, Toyota akan Mengawasi Langsung Proses Sertifikasi Daihatsu

Ia menambahkan, isu overkapasitas produksi sektor-sektor baru seperti kendaraan listrik, baterai, dan panel surya dapat melemahkan persaingan bisnis dan lapangan kerja di sejumlah negara seperti Meksiko, India, termasuk Amerika Serikat.

"Saya percaya bahwa mengatasi overkapasitas, dan secara lebih umum mempertimbangkan reformasi berbasis pasar, adalah kepentingan China," sambungnya.

Menjawab kekhawatiran AS, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning justru mengkaitkan pernyataan tersebut dengan stabilitas ekonomi global.

"Mempolitisasi kelebihan kapasitas atau masalah ekonomi dan perdagangan lain dan secara sewenang-wenang mengaitkannya dengan isu keamanan adalah tindakan yang melanggar hukum ekonomi dan merugikan industri miliknya sendiri serta stabilitas ekonomi global," kata Mao Ning.

Baca Juga: Lapor Presiden, Menteri Bahlil Sampaikan Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama Siap Beroperasi Bulan Depan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI