Suara.com - PT Neta Auto Indonesia (Neta) berpeluang untuk melakukan mobil listrik untuk sejumlah negara ASEAN ketika sudah melakukan perakitan lokal di Indonesia.
Fajrul Ilhami selaku External Affairs and Product Director PT Neta Auto Indonesia mengungkapkan, dengan kapasitas pabrik yang ada, pihaknya masih memiliki ruang untuk memnuhi kebutuhan ekspor.
"Dari jumlah kapasitas produksi tersebut, belum semuanya digunakan. Tapi dengan kapasitas yang ada, sebenarnya masih ada ruang untuk kami masukkan kebutuhan ekspor, bila ada arahan ya," ujar Fajrul, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Daihatsu Gran Max Langsung Terbakar saat Kecelakaan Maut di Cikampek, Apa Penyebabnya?
Baca Juga: Kia Gelontorkan 21 Mobil Baru: Kendaraan Listrik dan Hybrid Jadi Fokus Utama
Menurut Fajrul, ada kemungkinan jika nanti untuk pasar ASEAN akan di buka segmen market baru, mobil listrik bisa di suplai dari produksi lokal di Indonesia dan bisa juga dari Thailand.
"Jadi bakal ada dua hub, yang bisa menjadi jembatan untuk pasar ASEAN bisa masuk nantinya," kata Fajrul.
Saat ditanya terkait dengan mobil listrik Neta bakal di ekspor ke Australia, Fajrul memastikan rencana tersebut belum ada.
"Tetapi kita tidak menutup kemungkinan untuk hal tersebut (ekspor mobil listrik ke Australia)," jelasnya.
Baca Juga: Batal Bikin Mobil, Ratusan Karyawan Apple Didepak
Mobil Listrik Baru Neta
Neta memastikan siap membawa dua model mobil listrik baru untuk melengkapi kehadiran Neta V di Indonesia.
Disampaikan Fajrul, dua model baru yang dihadirkan sekaligus memperkuat komitmen Neta sejak hadir secara resmi pada 2023 lalu.
"Nantinya akan ada dua model ckd completely knocked down (CKD) untuk segmen small SUV dan medium SUV. Ini sangat penting bagi Neta untuk memberikan konsumen lebih banyak pilihan," pungkas Fajrul.
Meski belum menjelaskan secara detail produk apa yang akan dihadirkan, namun Fajrul menegaskan bahwa produk yang ada siap untuk bersaing dengan produk kompetitor.