Suara.com - Tesla dilaporkan telah membatalkan mobil listrik terjangkau yang telah lama ditunggu-tunggu, menyimpang dari misi awal perusahaan untuk membawa kendaraan listrik ke masyarakat.
Menurut Motor Biscuit dan sumber orang dalam, Tesla telah membatalkan rencana untuk "Model 2", dan sebaliknya berfokus pada pengembangan robotaxis tanpa pengemudi pada platform kendaraan kecil.
Keputusan ini merupakan perubahan signifikan dari janji sebelumnya yang dibuat oleh CEO Elon Musk. Musk sering menekankan tujuan Tesla untuk membuat mobil listrik dapat diakses oleh semua orang.
Dia sebelumnya telah menjanjikan kepada para investor dan konsumen sebuah model yang terjangkau, yang diharapkan dijual dengan harga sekitar $25.000 (hampir 400 juta rupiah), dengan produksi yang akan dimulai pada tahun 2025.
Baca Juga: Akhirnya Masuk Indonesia, Ini Harga Internet Starlink per Bulan Milik Elon Musk
Namun, dengan pembatalan Model 2, penawaran termurah Tesla kemungkinan besar akan tetap menjadi Model 3, yang dibanderol dengan harga sekitar $39.000 (sekitar 618 juta rupiah).
Saham Tesla telah turun sekitar 3% karena kekecewaan investor dan kekhawatiran tentang pergeseran strategis perusahaan.
Tanggapan Musk di media sosial yang menyangkal laporan ini telah menambah ketidakpastian seputar rencana Tesla.
Pembatalan ini belum dikomentari secara resmi oleh Tesla, tetapi sumber mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada karyawan dalam sebuah pertemuan yang diadakan pada akhir Februari.
Menurut orang dalam, fokus Musk saat ini adalah memprioritaskan pengembangan robotaxis dalam volume yang lebih rendah daripada yang diproyeksikan untuk Model 2.
Baca Juga: Siap Tantang BYD dan Tesla, Xiaomi Berambisi Akan Jadi Raja Mobil Listrik Cina
Pembatalan Model 2 menandai momen penting bagi Tesla, yang mengindikasikan pergeseran prioritas ke arah memajukan teknologi mengemudi otonom daripada memenuhi janji mobil listrik yang terjangkau bagi masyarakat.