Suara.com - Hyundai Motor Co pada Selasa (2/4/2024) mengumumkan telah membatalkan kesepakatan pembelian alumunium dari Adaro Minerals Indonesia, setelah diprotes oleh penggemar K-pop lewat petisi online yang viral di media sosial.
Sebelumnya Hyundai dan Adaro Minerals pada 2022 lalu meneken MoU yang menyepakati pembelian alumunium rendah karbon dari smelter Adaro di Kalimantan Utara.
Tetapi jutaan penggemar K-Pos menentang rencana tersebut, karena menilai alumunium yang diproduksi Adaro tidak ramah lingkungan karena diproses menggunakan batu bara. Protes itu antara lain dilakukan lewat petisi online yang digalang sejak Maret tahun lalu.
Baca juga: Hyundai Indonesia Buka Suara soal Recall Ioniq 5 dan 6
Baca Juga: Bikin Konsumen Tercekik, Dealer Hyundai Ini Mark Up Harga Gila-gilaan
Hyundai Motor, dalam keterangannya yang dilansir dari Reuters, mengatakan telah membatalkan kesepakatan tersebut.
Sementara Direktur Adaro Mineral Indonesia, Wito Krisnahadi, mengakui bahwa pihaknya dan Hyundai Motor sudah sepakat untuk tidak memperbarui kesepakatan tersebut.
Adapun dalam kesepakatan di 2022 lalu, Hyundai akan membeli alumunium yang diproduksi oleh PT Kalimantan Alumunium Industri, salah satu anak usaha Adaro Minerals.
Hyundai ketika itu sepakat untuk membeli alumunium dari Adaro, yang spesifikasinya sesuai dengan kebijakan karbon netral perusahaan asal Korea Selatan tersebut.
Adaro sendiri berencana menggunakan pembangkit listrik tenaga air yang sedang dibangunnya di Kalimantan Utara untuk menjadi sumber energi smelternya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Hyundai Pesimistis Penjualan Mobil Indonesia Tembus 1 Juta Unit Tahun Ini
Adapun keputusan Hyundai untuk membatalkan kesepatakan pembelian alumunium dari Adaro disambut gembira oleh Kpop4Planet, kelompok aktivis di balik protes tersebut.
"Ini adalah kemenangan untuk ribuan penggemar K-pop yang sungguh-sungguh peduli krisis iklim, terutama di Indonesia," kata Kpop4Planet.
Kelompok tersebut juga berjanji akan terus memantau kebijakan Hyundai dalam memilih sumber material untuk pabrik otomotifnya.