Suara.com - Industri otomotif tanah air, khususnya kendaraan roda empat saat ini diramaikan oleh merek pendatang baru dari China.
Bahkan kehadiran sejumlah produsen otomotif asal China semakin meramaikan pilihan produk ramah lingkungan, khususnya mobil listrik.
Namun apakah kehadiran merek otomotif China mulai mengganggu para pemain lama. Menanggapi hal ini, Joshi Prasetya selaku Dept. Head Strategic Planning PT SIS, mengatakan saat ini kehadiran merek China belum berdampak.
"Suzuki sekarang belum terdampak. Karena kita memang produknya masih menggunakan ICE plus hybrid dengan harga kisaran rata-rata Rp300 jutaan dari model yang ada," ujar Joshi, di Bekasi, Jumat (29/3/2024).
Baca Juga: Hadir Versi Terbaru, Harga BYD Seal Jadi Lebih Murah
Joshi menambahkan, dari hasil riset Suzuki, saat ini kendaraan yang dibutuhkan adalah kendaraan sehari-hari untuk sarana transportasi dan memang bisa digunakan di seluruh Indonesia.
Dan memang tidak memiliki ketergantungan terhadap infrastruktur. Dari faktor lingkungan juga bisa lebih irit dibandingkan model sebelumnya yang non hybrid.
"Jadi menurut kita ini merupakan pilihan yang tepat untuk saat ini. Teknologi yang memang bisa terjangkau secara harga untuk masyarakat Indonesia. Dari harga juga mayoritas pasar kita itu ada di harga Rp300 jutaan," kata Joshi.
Seperti diketahui, Suzuki saat ini mulai mengisi segmen ramah lingkungan dengan mengandalkan teknologi mild hybrid.
Teknologi tersebut saat ini sudah terbenam pada produk Suzuki Ertiga, XL7, dan Grand Vitara.
Baca Juga: Berapa Harga Mitsubishi Xpander Hybrid? Begini Spesifikasinya
Sedangkan merek otomotif China saat ini mulai membanjiri industri otomotif Tanah Air dengan menawarkan pilihan mobil listrik murni atau full listrik.