Suara.com - Mudik Lebaran serta bekal makanan selama perjalanan adalah hal tidak terpisahkan. Apalagi ketika menghadapi macet, kegiatan berbuka atau sahur mungkin perlu dilakukan di kabin mobil.
Hidangan, kudapan, atau jenis makanan manakah yang dibutuhkan, perlu dicermati agar tubuh tidak mengalami gangguan, utamanya yang disebabkan karena keamanan makanan selama diletakkan atau disimpan dalam kendaraan.
Dikutip dari Living Geico, hidangan atau makanan yang ditinggalkan di dalam mobil semalaman dapat menimbulkan risiko terhadap keamanan pangan. Bakteri penyebab penyakit bawaan makanan dapat berkembang biak dengan cepat dalam suhu ruangan, berlipat ganda setiap 20 menit.
"Keamanan makanan yang ditinggalkan atau tertinggal di dalam mobil bergantung kepada berbagai faktor. Antara lain suhu di dalam mobil, jenis makanan, dan durasinya. Sama dengan makanan yang dibiarkan begitu saja atau tidak dimasukkan ke dalam pendingin seperti kulkas," demikian dituliskan situs itu.
Baca Juga: 9 Hari Istimewa di Bale Santai Honda: Mudik Lebaran Nyaman & Berkesan
Suhu atau temperatur dalam kabin memegang peranan penting dalam terjadinya proses kimiawi dari hidangan yang disimpan di kabin kendaraan. Atau dalam hal ini dibawa berperjalanan jauh.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan saat membawa makanan untuk dikonsumsi sepanjang mudik Lebaran 2024:
1. Suhu
Temperatur di dalam mobil bisa meningkat secara signifikan, terutama saat cuaca panas. Di beberapa daerah, suhu bagian dalam mobil yang tertutup dapat mencapai 60 derajat Celsius. Suhu tinggi dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan meningkatkan risiko pembusukan makanan.
2. Durasi
Semakin lama makanan ditinggalkan di dalam mobil, semakin tinggi risiko pertumbuhan bakteri dan pembusukan makanan. Pedoman umumnya adalah tidak meninggalkan bahan makanan atau sisa makanan di dalam mobil yang berada di bawah cuaca hangat selama lebih dari dua jam, atau hanya satu jam ketika suhu di atas 49 derajat Celsius.
3. Jenis makanan
Jenis makanan yang berbeda mempunyai daya tahan yang berbeda pula. Makanan kaleng dan kotak umumnya aman dikonsumsi meskipun ditinggalkan di dalam mobil semalaman. Sedangkan dairy product atau olahan produk susu, daging, dan makanan laut lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan harus ditangani secara hati-hati.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2024, SEVA Siapkan Harga Istimewa Bagi First Car Buyer
4. Penciuman dan penampakan
Sebelum menyantap makanan yang dibiarkan semalaman di mobil coba andalkan indera penglihatan dan penciuman untuk menilai keamanannya. Jika makanan berbau atau terlihat tidak biasa, sebaiknya buang saja.
Agar sisa makanan tetap bisa disantap meski ditinggalkan dalam kabin mobil, maka perlu diperhatikan langkah berikut:
- Gunakan kantong berinsulasi: biasanya dilapis dengan aluminium foil dan makanan dimasukkan terlebih dahulu dalam kontainer atau kotak plastik aman berkode khusus. Tujuannya membantu menjaga suhu barang yang mudah rusak dan memperpanjang umur simpannya.
- Rencanakan durasi perjalanan: hitung beberapa kali mesti berhenti, belanja bahan makanan paling akhir untuk meminimalkan waktu yang dihabiskan bahan makanan di dalam mobil. Bila dibawa berperjalanan artinya yang mudah rusak disantap paling dulu.
- Pilih makanan dingin terakhir: Saat berbelanja, pilih makanan segar dan beku terakhir untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan di luar lingkungan dengan suhu terkendali.
- Pakai coolbox, pendingin atau kulkas mini: Bila meninggalkan bahan makanan dalam mobil untuk waktu lama tidak dapat dihindari, pertimbangkan untuk menggunakan pendingin berkualitas tinggi untuk menjaga barang dingin dan beku dalam suhu yang aman. Perhatikan pula expired date dari bahan makanan yang dibawa ke kabin.