Suara.com - Pekan lalu, GM (General Motors) menghadapi kritik ketika aksi culasnya terungkap oleh New York Times. Sebab media kenamaan asal Amerika Serikat ini memergoki bahwa perusahaan produsen mobil tersebut nekat menjual data "riwayat berkendara" kepada perusahaan asuransi.
Beberapa sumber melaporkan bahwa premi asuransi mereka meningkat setelah data mereka ditemukan secara online. GM telah berjanji untuk menghentikan praktik ini.
Namun, pemeriksaan lebih dekat terhadap kebijakan privasi mereka mengungkapkan bahwa GM memiliki hak untuk menjual data pengguna ke pihak lain. Selain itu, sebagian besar produsen mobil akan berbagi data dengan pihak berwenang tanpa memerlukan surat perintah.
Pakar privasi Mozilla, melalui Motor Biscuit, membandingkan kebijakan privasi dari berbagai kategori produk elektronik dan menemukan bahwa mobil memiliki kebijakan privasi terburuk yang pernah mereka tinjau.
Baca Juga: Toyota akan Luncurkan Hilux Elektrik di 2025?
Mobil modern dapat mengumpulkan berbagai jenis data, termasuk data mengemudi seperti akselerasi, pengereman, dan lokasi, serta gambar, audio, dan video.
Selama proses pembelian, produsen mobil dapat mengumpulkan identitas pribadi dan informasi keuangan. Selain itu, melalui aplikasi yang terhubung, mereka juga dapat mengakses data ponsel.
Kombinasi informasi pribadi, seperti preset radio atau asumsi tentang kehidupan pribadi seseorang, dapat menghasilkan file berharga yang dapat dijual oleh produsen mobil kepada pengiklan.
Selain itu, penegak hukum dapat memperoleh akses ke informasi ini baik melalui surat perintah atau dengan memintanya dari produsen mobil.
Dari 25 produsen mobil yang dianalisis oleh Mozilla, 14 (56%) memiliki opsi untuk membagikan informasi apa pun yang mereka miliki kepada penegak hukum. Hal ini dianggap sebagai kelemahan yang signifikan oleh Mozilla.
Baca Juga: Prindapan Memang Beda, Nekat Cuci Mobil Malah Kena Denda Nyaris Jutaan Rupiah
Merek-merek mobil besutan General Motors menduduki peringkat terburuk dalam hal privasi, cuma kalah "parah" dari Hyundai, Nissan, dan Tesla yang lebih buruk.
Semua merek GM menerima kritik atas praktik pengumpulan data, kebijakan penggunaan data, keamanan data yang buruk, dan sejarah pelanggaran dan penyalahgunaan data.