Suara.com - Menteri Keuangan,Sri Mulyani Indrawati mengaku khawatir melihat penurunan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia yang mengalami penurunan di awal tahun.
Pasalnya penjualan kendaraan bermotor merupakan salah satu indikator yang dapat menentukan arah pertumbuhan ekonomi.
Tercatat pada Februari, penjualan mobil anjlok 18,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara sepeda motor turun 2,9% yoy.
Situasi ini, menurut Sri Mulyani, menandakan pembelian barang-barang tahan lama (durable goods) seperti mobil dan motor mengalami tekanan.
Baca Juga: Xiaomi Belum Pede Bawa Mobil Listrik ke Indonesia, Khawatir Tak Laku?
Pada Februari, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di 123,1. Indeks yang masih di atas 100 menunjukkan konsumen Tanah Air optimistis alias percaya diri memandang perekonomian saat ini hingga 6 bulan mendatang.
"Ini yang perlu kita jaga dari sisi keseimbangan dan bacaan terhadap consumer confidence," tegas Sri Mulyani.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor domestik pada Januari - Februari tahun ini sudah mencapai 1.151.343 unit. Sedangkan tahun lalu mencapai 1.190.918 unit, ada penurunan sebesar 39.575 unit.
Sementara itu berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional terkoreksi 22,6% year on year (YoY) menjadi 140.274 unit pada periode Januari-Februari 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 181.329 unit.
Baca Juga: Rem Blong pada Mobil saat Mudik Lebaran? Tenang, Jangan Panik! Ini yang Harus Dilakukan!