Suara.com - Sejumlah pihak punya anggapan bahwa 'Generasi Milenial membenci mobil', khususnya kalangan Gen X dan Baby Boomers.
Namun, ini adalah penyederhanaan yang berlebihan setidaknya menurut riset di AS yang dipaparkan di Motor Biscuits.
Faktor kepraktisan dan ekonomi menghalangi beberapa pembeli yang lebih muda untuk melakukannya. Hal ini terbukti dengan menurunnya jumlah pembeli mobil yang lebih muda dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Kaum milenial sebetulnya tak sedikit yang kerap membicarakan mobil. Namun secara keseluruhan, generasi milenial membeli lebih sedikit mobil daripada generasi sebelumnya.
Baca Juga: Hadir Versi Terbaru, Harga BYD Seal Jadi Lebih Murah
Ini disebabkan karena banyak generasi milenial yang berada dalam posisi ekonomi yang layak untuk mulai berbelanja mobil impian mereka, tidak seperti yang dialami oleh generasi sebelumnya.
Sebagai contoh, biaya untuk memiliki kendaraan telah meningkat secara signifikan selama dua dekade terakhir, termasuk harga pembelian awal, suku bunga, dan asuransi mobil.
Hal ini mengakibatkan lebih sedikit pembeli yang lebih muda yang mampu membeli mobil pilihan mereka, sementara generasi Baby Boomers lebih cenderung memiliki kendaraan lebih mewah.
Forbes melaporkan bahwa pertimbangan keuangan adalah alasan utama mengapa pengemudi dengan usia tertentu memilih untuk tidak memiliki kendaraan.
Menurut pakar asuransi Adam Johnson, memiliki dan merawat mobil adalah area di mana generasi muda dapat dengan mudah memangkas biaya, terutama dengan tingginya biaya untuk membeli rumah dan membesarkan keluarga.
Baca Juga: Bangkit dari Keterpurukan, Nissan Siap Gempur Pasar dengan 30 Produk Baru di 2027?
Pada tahun 2022, generasi milenial menjadi demografi generasi terbesar di AS, melampaui generasi Baby Boomers, seperti yang dilaporkan oleh Statista.
Selain itu, sebagian besar generasi milenial tinggal di wilayah metropolitan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Oleh karena itu, karena meningkatnya biaya kepemilikan kendaraan dan masalah lingkungan, banyak orang yang lahir setelah tahun 1981 yang tinggal di kota lebih cenderung menggunakan moda transportasi alternatif seperti angkutan umum, taksi online, dan sepeda.
Meskipun beberapa generasi milenial membeli mobil yang lebih sedikit dan lebih murah, serta mengeksplorasi opsi mobilitas lainnya, penting untuk dicatat bahwa hal ini tidak berlaku untuk seluruh generasi. Tren ini mencerminkan pergeseran pasar.