Suara.com - Menyusul gugatan hukum dan investigasi oleh media di AS, terungkap bahwa sejumlah produsen mobil ternama rupanya diam-diam menjual data mengemudi dari pelanggan dengan industri asuransi, yang menyebabkan peningkatan premi untuk beberapa pengemudi.
Menanggapi hal ini, General Motors telah mengumumkan bahwa mereka mengakhiri hubungannya dengan pialang data LexisNexis dan Verisk.
Menurut Carscoops, pada tanggal 13 Maret, sebuah gugatan class action diajukan terhadap GM, OnStar, dan LexisNexis oleh Romeo Chicco dari Florida.
Menurut Freep, Chicco menuduh bahwa data yang diberikan GM tentang kebiasaan mengemudinya melalui Cadillac-nya, yang mencakup rincian tentang ngebut, pengereman, dan akselerasi, dibagikan kepada LexisNexis. Hal ini mengakibatkan peningkatan yang signifikan pada preminya.
Baca Juga: Tips Jitu Merawat Mobil Pribadi Agar Siap Tempuh Perjalanan Mudik Lebaran 2024
Menanggapi hal ini, produsen mobil tersebut mengatakan bahwa kepercayaan pelanggan adalah prioritas dan mereka sedang meninjau ulang kebijakannya.
Juru Bicara GM Kevin Kelly mengatakan kepada The Detroit Free Press dalam sebuah pernyataan. Data pelanggan OnStar Smart Driver tidak lagi dibagikan dengan LexisNexis atau Verisk per tanggal 20 Maret.
Perusahaan ini secara aktif mengevaluasi proses dan kebijakan privasinya untuk memprioritaskan kepercayaan pelanggan.
Namun, keputusan ini mungkin sudah terlambat karena seorang pria mengungkapkan perasaannya dikhianati oleh GM dalam sebuah artikel di New York Times yang diterbitkan pada tanggal 11 Maret.
Pabrikan tersebut mengirimkan data mengemudi ke broker data LexisNexis, yang kemudian membuat laporan risiko. Laporan ini kemudian digunakan sebagai faktor untuk meningkatkan premi ketika Kenn Dahl berbelanja asuransi.
Baca Juga: Hyundai Pesimistis Penjualan Mobil Indonesia Tembus 1 Juta Unit Tahun Ini
Chico menuduh bahwa GM dan OnStar melanggar undang-undang privasi dan perlindungan konsumen dengan membagikan data Dahl.
Akibatnya, tujuh perusahaan asuransi menolak pengajuannya. Ketika akhirnya ia menemukan sebuah perusahaan asuransi yang mau memberikan pertanggungan untuk mobil Cadillac-nya, tarifnya hampir dua kali lipat dari yang ia bayarkan sebelumnya.
Menurut Freep, gugatan ini mungkin merupakan yang pertama dari sekian banyak gugatan yang terkait dengan jenis penanganan data seperti ini.
Ini adalah pelanggaran signifikan oleh perusahaan mobil, karena melanggar kerahasiaan dan memiliki konsekuensi finansial.
David Vladeck, mantan direktur Biro Perlindungan Konsumen Komisi Perdagangan Federal, menyatakan bahwa akan ada kasus-kasus tambahan di masa depan.
Beberapa produsen mobil, termasuk GM, Honda, Acura, Kia, Hyundai, dan Mitsubishi, mengumpulkan data dari kendaraan mereka. Namun, standar privasi dan tingkat pengumpulan data bervariasi di antara mereka.
Dalam banyak kasus, pengemudi tidak menyadari bahwa data mereka dikumpulkan, apalagi bagaimana data tersebut digunakan.