Suara.com - Kejuaraan Pirelli Catalunya World Superbike atau WorldSBK 2024 Spanyol meninggalkan catatan seru.
Dalam balapan yang berlangsung pada Minggu (24/3/2024), di Circuit de Barcelona-Catalunya, team Aruba.it-Ducati dua kali meraih double podium, dan Toprak Razgatlioglu menang juara pertama di Race 2 serta juara ketiga di Race 1.
Bagi tim ROKiT BMW Motorrad WorldSBK di mana Toprak Razgatlioglu bernaung saat ini, itulah kemenangan perdana sejak 2021.
Sedangkan bagi Toprak Razgatlioglu sendiri, itulah verifikasi bahwa langkahnya pindah tim adalah keputusan seru, karena di putaran kedua WorldSBK 2024 ia sudah berhasil membuktikan taringnya.
Baca Juga: Dua Pembalap Pertamina Enduro VR46 Masuk Top 10, Masalahnya di Tikungan Pertama
Dikutip dari WorldSBK Press Office sebagaimana diterima Suara.com, hasil race result Race 1 berformat: Toprak Razgatlioglu (ROKiT BMW Motorrad WorldSBK Team), Nicolo Bulega (Aruba.it Racing - Ducati), dan Alvaro Bautista (Aruba.it Racing - Ducati).
Sedangkan Race 2, juaranya adalah: Alvaro Bautista, Nicolo Bulega, dan Toprak Razgatlioglu.
Lantas Tissot Superpole menghasilkan juara: Toprak Razgatlioglu (BMW), Nicolo Bulega (Ducati), dan Andrea Iannone (Ducati).
Seluruhnya menunjukkan kegemilangan tiga nama yang bertukar tempat, dengan “bintang tamu” Andrea Iannone yang berhasil menembus ketiga nama perkasa saat berlangsung Superpole.
Uniknya, ketiga juara Race 1 dan 2 sama-sama menghadapi persoalan sama, yaitu drama ban menipis sepanjang gelaran.
Baca Juga: Dua Rider Pertamina Enduro VR46 Racing Team Masuk 10 Besar, Nobar Makin Seru
Terutama di Race 1 WorldSBK Spanyol 2024.
“Dalam lima lap terakhir di sini, ban belakang mengalami penurunan yang cukup besar. Saya melihat Iannone mulai terjatuh dan kemudian Bulega juga terjatuh di lima lap terakhir. Saya berikan tekanan keras, gunakan rem sebaik-baiknya,” papar Toprak Razgatlioglu.
“Awalnya saya menunggu Bulega karena pembalap lain berusaha sangat keras. Setelah Bulega lewat, saya akan mengikutinya. Setelah dua lap kemudian saya merasa terlalu memaksakan diri. Saya melambat untuk menghemat ban belakang,” imbuhnya.
Senada diungkapkan Alvaro Bautista, rider yang sebelumnya kondang selalu merajai sirkuit di negerinya sendiri ini.
“Trek ini sangat rumit, karena rider harus mengatur ban. Saya berada dalam situasi di mana saya ingin berusaha lebih keras di lap pertama untuk mendapatkan beberapa posisi, namun harus menghemat ban saya,” paparnya.
Sehingga yang ia lakukan adalah tetap tenang dan mengatur ban sebaik mungkin.
“Saat berada di belakang pembalap lain, ban depan tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan saya kesulitan mengerem keras atau memasuki tikungan dengan cepat,” kata Alvaro Bautista.
Begitu pula pengalaman Nicolo Bulega sebagai rookie sukses yang terus gemilang sejak turun perdana di seri WorldSBK Australia 2024.
“Ini balapan panjang pertama saya karena kami melakukan pit stop di Australia. Sayangnya di akhir balapan saya tidak mendapat grip dari ban belakang. Sulit bagi saya untuk mengaturnya dan Toprak sangat cepat, lap time miliknya lebih baik dari saya,” tandas Nicolo Bulega.
Ketiga juara sama-sama memiliki drama mempertahankan ban mereka. Selanjutnya seri depan telah menunggu, WorldSBK siap tampilkan suguhan seru.