Suara.com telah menghubungi BYD Motor Indonesia untuk memastikan informasi dari Luhut dan masih menantikan jawaban resmi perusahaan.
Sebelumnya General Manager BYD Asia-Pasifik Liu Xueliang, saat meluncurkan merek BYD di Indonesia pada Januari lalu, mengatakan akan membangun pabrik di Tanah Air dengan kapasitas sekitar 150.000 mobil per tahun. Investasinya disebut mencapai 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20,4 triliun.
Rencana ini juga ditegaskan kembali Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao beberapa awal Maret lalu. Ia mengatakan BYD akan segera membangun pabrik perakitan mobil listrik di Indonesia dan pengumuman pembangungan ini akan disampaikan pada tahun ini juga.
Eagle bahkan mengatakan bahwa nantinya penguasa pasar mobil listrik dunia itu tidak hanya akan membangun pabrik mobil, tetapi juga fasilitas lain termasuk yang berkaitan dengan baterai serta pusat riset di Tanah Air.
BYD resmi masuk ke pasar Indonesia pada akhir Januari lalu dan meluncurkan tiga model mobil listriknya di Jakarta pada pertengahan Februari. Ketiganya adalah BYD Seal, Atto 3 dan Dolphin.
Dalam IIMS 2024 Februari kemarin, BYD mengeklaim sudah menjual lebih dari 1000 unit mobil listrik di Indonesia. Selama pada pekan lalu, BYD sudah meneken kontrak dengan PLN untuk memasok 10.000 unit mobil dalam 5 tahun ke depan. Rencananya pada tahun ini BYD akan memiliki 50 diler di Indonesia.