Suara.com - Hyundai, raksasa otomotif Korea Selatan, dikenal getol meluncurkan mobil listrik dengan desain inovatif dan teknologi canggih. Namun, fokusnya pada kendaraan ramah lingkungan ini menimbulkan pertanyaan: apakah Hyundai akan meninggalkan kendaraan bensin.
Apakah benar Hyundai mulai mengurangi produksi kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) alias mobil bensin?
Dilansir dari Carscoops, Wakil Presiden Senior Perencanaan Produk Hyundai, Olabisi Boyle, mengatakan tidak.
Ia menegaskan bahwa Hyundai tidak akan meninggalkan mesin bensin. Di tengah aturan emisi baru yang ketat, Hyundai memilih strategi cerdas yakni menawarkan pilihan beragam untuk semua pembeli.
Baca Juga: Mobil Hybrid Mulai Diminati, Chery Masih Fokus Jualan Mobil Bensin
Strategi "Dua Arah" Hyundai
Hyundai akan menerapkan strategi "dua arah" dalam 3-4 tahun ke depan. Strategi ini menawarkan:
- Kendaraan Listrik: Hyundai terus memperluas jajaran kendaraan listriknya, termasuk Ioniq 9 (sebelumnya Ioniq 7), SUV listrik besar yang akan segera hadir.
- Kendaraan Bermesin Pembakaran Internal (ICE): Hyundai tetap mengembangkan mobil bensin dan hybrid. Contohnya, Santa Fe 2024 yang didesain ulang menawarkan mesin bensin 2.5 liter dan hybrid 1.6 liter, serta plug-in hybrid yang lebih terjangkau di Tucson.
Menyeimbangkan Kebutuhan Pelanggan dan Regulasi
Strategi ini didasari oleh dua pertimbangan utama:
- Memenuhi kebutuhan pelanggan: Hyundai memahami bahwa tidak semua orang siap beralih ke mobil listrik.
- Memenuhi regulasi emisi: Hyundai berkomitmen untuk memenuhi aturan emisi baru yang diberlakukan oleh EPA dan negara lainnya.
- Menawarkan Pilihan Terbaik untuk Setiap Kebutuhan
Hyundai yakin dengan strategi "dua arah" ini, mereka dapat menawarkan pilihan terbaik bagi setiap pelanggan. Baik yang menginginkan mobil bensin yang hemat bahan bakar, hybrid yang ramah lingkungan, ataupun mobil listrik yang futuristik.
Baca Juga: Hyundai Tak Risau soal Perang Harga Mobil Listrik Merek China
Masa Depan Mobilitas yang Cerdas
Hyundai menunjukkan visi mereka untuk masa depan mobilitas yang cerdas dan berkelanjutan. Dengan strategi "dua arah" ini, Hyundai siap untuk memimpin transisi ke era mobil listrik, tanpa meninggalkan pelanggan yang masih membutuhkan kendaraan bensin.