Suara.com - Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah mengajukan gugatan terhadap Apple, menuduh perusahaan tersebut melakukan praktik anti-persaingan untuk mempertahankan dominasinya di pasar ponsel pintar Amerika.
Gugatan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang kunci mobil Apple dan layanan infotainment CarPlay generasi berikutnya.
Departemen Kehakiman berpendapat bahwa CarPlay dan layanan kunci digital Apple adalah contoh taktik yang digunakan perusahaan untuk menarik konsumen ke ekosistem teknologinya dan mencegah mereka menggunakan produk lain.
Dilansir dari Carscoops, DOJ mengklaim bahwa praktik-praktik ini juga menghambat inovasi dalam industri otomotif.
Baca Juga: Intip Harga Mobil Mewah Ibu Livy Renata yang Diduga Hasil Donasi Netizen, Tembus Miliaran?
Sebagai contoh, jika pengembang ingin mengintegrasikan kunci digital ke dalam iPhone, mereka harus melakukannya melalui Apple Wallet.
Hal ini mengarahkan pengguna ke aplikasi Apple dan bukan ke aplikasi produsen mobil, yang merupakan bagian dari pola yang digunakan perusahaan teknologi untuk menjaga pengguna tetap berada di dalam ekosistem aplikasinya.
Departemen menyatakan keprihatinannya bahwa status default Apple Wallet mengarahkan pengguna ke aplikasi tersebut, alih-alih mengizinkan pihak ketiga untuk menghadirkan kunci mobil digital di aplikasi lintas platform mereka sendiri.
Hal ini meningkatkan ketergantungan pada Apple dan iPhone setiap kali pengguna perlu menggunakan mobil mereka, sekaligus mengurangi insentif bagi produsen mobil untuk berinovasi.
Keluhan ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang pengulangan cara 'licik' pada Apple CarPlay yang akan datang.
Baca Juga: Elon Musk Kembali Berinovasi, Kini Bikin Alat Mirip Palu Thor dan Dijual dalam Jumlah Terbatas
Pada tahun 2022, perusahaan mengumumkan rencana untuk aplikasi tersebut untuk mengendalikan semua layar di dalam kendaraan, termasuk kluster instrumen. Porsche dan Aston Martin telah mendemonstrasikan prototipe konsep ini.
Menurut Departemen Kehakiman, Apple telah menginformasikan kepada para produsen mobil bahwa versi Apple CarPlay yang akan datang akan mengontrol semua layar, sensor, dan pengukur di dalam kendaraan, sehingga membuat berkendara menjadi pengalaman yang berpusat pada iPhone jika pengguna ingin mengakses fitur-fitur CarPlay.
Langkah ini telah dikritik karena berpotensi membatasi pilihan konsumen dan menciptakan lingkungan berkendara yang kurang aman.
Departemen Kehakiman menuduh Apple memanfaatkan basis pengguna iPhone untuk memberikan kekuatan lebih besar kepada mitra dagangnya, termasuk produsen mobil Amerika, dalam inovasi di masa depan.
DOJ mengklaim bahwa dengan menerapkan pedoman pembatasan yang sama pada CarPlay, Apple semakin mengunci kekuatan iPhone dengan mencegah pengembangan teknologi perantara lain yang beroperasi dengan telepon tetapi berada di luar perangkat.
Strategi ini digunakan oleh Apple untuk melindungi kekuatan monopolinya atas pasar ponsel pintar. Apple mengontrol distribusi aplikasi dan menekan produk yang dapat memfasilitasi migrasi pengguna ke perangkat lain.
Apple juga memiliki kehadiran yang signifikan di area lain, seperti jam tangan pintar. Menurut perkiraan Apple sendiri, mereka menguasai lebih dari 70% pasar ponsel pintar Amerika. Namun, Departemen Kehakiman mengklaim bahwa angka ini mungkin tak setinggi aslinya.