Mungkinkah Hyundai Tinggalkan Mobil Bensin? Begini Kata Petingginya

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 23 Maret 2024 | 21:16 WIB
Mungkinkah Hyundai Tinggalkan Mobil Bensin? Begini Kata Petingginya
Hyundai Ioniq 5 (Carscoops)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Senior Perencanaan Produk Hyundai, Olabisi Boyle, menyatakan bahwa peraturan emisi yang baru-baru ini diumumkan oleh EPA, yang oleh Gedung Putih digambarkan sebagai yang paling agresif yang pernah diberlakukan di negara ini, tidak akan mengubah strategi masa depan perusahaan.

Produsen mobil ini puas dengan berbagai kendaraan listrik, plug-in hybrid, dan kendaraan pembakaran internal yang ditawarkan kepada konsumen Amerika.

Dilansir dari Carscoops, Boyle menyatakan bahwa Hyundai merencanakan pendekatan 'dual-pronged' yang akan menawarkan beragam pilihan untuk semua pembeli.

Meskipun ia mengakui bahwa produsen mobil harus bekerja untuk mematuhi peraturan EPA yang baru-baru ini diluncurkan, ia percaya bahwa rencana yang dikembangkannya tiga sampai empat tahun yang lalu akan mencapai hal ini.

Baca Juga: Nuansa Bahrain Kian Kental, McLaren Kini Diboyong Total

Badan pemerintah tersebut mengumumkan bahwa mereka bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 di seluruh armada untuk kendaraan penumpang hingga hampir 50% pada tahun 2032. Diharapkan antara 30 hingga 56 persen dari kendaraan ini harus menggunakan tenaga listrik untuk memenuhi standar tersebut.

Rencana Hyundai adalah memiliki 45 hingga 55 persen kendaraan barunya yang bertenaga listrik pada tahun 2030, seperti yang dikatakan Boyle kepada Autonews.

Hyundai Ioniq 5 (Carscoops)
Hyundai Ioniq 5 (Carscoops)

Meskipun tujuan jangka panjangnya adalah memiliki jajaran kendaraan listrik, kendaraan hibrida dan pembakaran internal akan terus memainkan peran penting dalam penawaran kendaraan perusahaan dalam waktu dekat.

Perusahaan perlu bersikap strategis dalam mengimplementasikan rencana ini. Hyundai Santa Fe 2024 telah didesain ulang dan sekarang menawarkan mesin 2,5 liter dan powertrain 1,6 liter hibrida. Namun, tidak seperti model sebelumnya, tidak ada plug-in hybrid yang tersedia.

Menurut Boyle, keputusan ini dibuat untuk fokus pada segmen volume yang lebih tinggi dan menawarkan plug-in hybrid dengan harga yang lebih rendah. Sebagai hasilnya, powertrain plug-in hybrid akan tersedia dalam model Tucson.

Baca Juga: Penjualan Lesu, Stellantis PHK Besar-besaran?

Penempatan strategis PHEV dan HEV sangat penting dalam jangka pendek. Peningkatan pada PHEV, seperti meningkatkan jangkauan semua-listrik dari 30 mil (48 km) menjadi 100 mil (161 km), dapat menjadi peluang yang signifikan untuk masa depan.

Selain itu, produsen mobil ini memperluas jajaran mobil listriknya dengan Ioniq 5 dan 6, dan segera menyusul Ioniq 7 (sebelumnya dikenal sebagai Ioniq 9).

SUV besar ini akan memberikan alternatif listrik bagi keluarga yang membutuhkan tiga baris kursi berdasarkan platform yang sama dengan Kia EV9.

Boyle menyatakan, "Kami harus mematuhi persyaratan EPA sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan kami. Oleh karena itu, kami memerlukan strategi yang memenuhi keduanya. Hal ini berarti menawarkan berbagai pilihan, termasuk kendaraan ICE yang lebih hemat bahan bakar, hibrida, dan PHEV.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI