Suara.com - Pada tanggal 22 Maret, Stellantis mengonfirmasi PHK yang berdampak pada 400 karyawan di bidang teknik, perangkat lunak, dan teknologi.
Pemberitahuan yang diduga dikirim ke karyawan Stellantis dan dibagikan di media sosial mengamanatkan hari kerja jarak jauh untuk semua staf AS di bidang Teknik & Teknologi.
Para komentator berspekulasi bahwa pemberitahuan ini mengindikasikan adanya putaran PHK berikutnya. Lihat pemberitahuan yang disematkan di bawah ini, dilansir dari Motor Biscuits.
Pada hari Jumat, 22 Maret, kami akan mengadakan rapat operasi penting yang membutuhkan perhatian dan partisipasi khusus.
Baca Juga: Riset Ungkap Syarat agar Mobil Listrik Lekas Laris: Bukan Cuma Harga Kuncinya
Untuk memastikan partisipasi yang efektif, hari kerja jarak jauh wajib telah diterapkan untuk semua karyawan Non-Bargaining Unit (NBU) bergaji AS di organisasi Engineering & Technology pada hari Jumat, 22 Maret.
Semua karyawan US Eng & Tech NBU diharapkan untuk bekerja dari rumah kecuali jika diinstruksikan lain oleh manajer mereka.
Pastikan Anda memiliki alat dan sumber daya yang diperlukan untuk bekerja dari rumah.
Manajer Anda akan memberikan rincian dan instruksi lebih lanjut sesuai kebutuhan.
Kami menghargai pengertian dan kerja sama Anda.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Mitsubishi Xpander Cross per Maret 2024: Cocok untuk Mudik?
Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah, silakan hubungi manajer Anda atau bagian SDM.
Terima kasih atas fleksibilitas Anda.
Stellantis telah menyelesaikan putaran PHK tahun ini, dengan 539 pekerja temporer AS diberhentikan pada bulan Januari karena kurangnya permintaan.
Stellantis telah menyelesaikan putaran PHK tahun ini, dengan 539 pekerja temporer AS diberhentikan pada bulan Januari karena kurangnya permintaan.
Penting untuk menjaga nada yang jelas dan objektif saat membahas PHK dan menghindari penggunaan evaluasi subjektif.
PHK Stellantis pada bulan Maret yang diisukan terjadi berspekulasi sebagai akibat lain dari fluktuasi staf setelah pemogokan UAW atau keputusan operasional.
Pada tahun 2023, Stellantis menghentikan produksi Jeep Cherokee yang mengakibatkan hilangnya lebih dari 1.000 pekerjaan di pabrik AS.
Pada akhir tahun, The Pantagraph melaporkan bahwa 165 pekerja pabrik suku cadang dipekerjakan kembali.
Di Indonesia sendiri, setidaknya ada dua brand yang merupakan anggota dari Stellantis, yakni Citroen dan juga Peugeot. Akankah kedua produsen mobil asal Prancis tersebut juga akan terdampak?