Suara.com - PT Toyota Astra-Motor (TAM) mengungkap alasan lesunya pasar otomotif nasional di awal tahun 2024.
Dikatakan Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy, ada sejumlah faktor yang membuat pasar otomotif nasional lesu, salah satunya adalah faktor tahun politik.
"Kita lihat satu dari awal tahun lalu efek dari Pemilu dan itu terjadi bukan hanya kali ini terjadi. Dari dulu Pemilu itu juga berdampak pada penurunan," ujar Anton, di Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Selain itu, sambung Anton, isu pengetatan kredit turut menjadi momok pertumbuhan penjualan mobil beberapa periode belakangan, bahkan sudah terasa sejak jelang akhir tahun 2023.

Gaikindo pernah menyampaikan, penyebabnya adalah penurunan suku bunga di Amerika Serikat yang menyebabkan keluarnya aliran mata uang dolar AS.
"Kredit juga sekarang lebih selektif, informasi dari teman-teman (lembaga pembiayaan) kredit, terjadi peningkatan NPL (non-performing loan). Ini berdampak terhadap pasar juga," beber Anton.
Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan kendaraan roda empat atau lebih selama dua bulan pertama tahun ini menunjukkan performa yang dinamis.
Berdasarkan data penjualan wholesales (pabrik ke diler) Februari lalu jumlahnya 70.657 unit alias naik 1,4 persen dibanding bulan Januari yang totalnya 69.617 unit.

Sebaliknya untuk distribusi retail atau dari diler ke konsumen selama bulan kedua tahun 2024 angkanya 70.291 unit. Tetapi, ini jauh lebih kecil 10,2 persen dibanding Januari yang berhasil mencatatkan perolehan 78.358 unit.
Baca Juga: Auto2000 Sediakan Paket Modifikasi All New Agya, Bisa Dongkrak Performa
Pangsa Pasar Toyota Tumbuh