Mobil Listrik akan Lebih Murah, Kompensasinya Bikin Ngeri

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 20 Maret 2024 | 14:09 WIB
Mobil Listrik akan Lebih Murah, Kompensasinya Bikin Ngeri
Afeela, mobil listrik canggih hasil kerjasama Honda dan Sony (Carscoops)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gartner adalah perusahaan riset teknologi dan konsultan bisnis yang menerbitkan laporan tentang berbagai industri. Menurut Gartner, teknik produksi yang lebih murah akan membuat harga mobil listrik sebanding dengan, atau lebih murah dari, kendaraan pembakaran internal pada tahun 2027.

Gartner telah mengidentifikasi adanya sejumlah perubahan yang akan datang dalam proses produksi kendaraan terpusat.

Banyak produsen mobil yang berusaha mengganti sistem yang tersebar di seluruh kendaraan dengan komputer pusat yang kuat dan jaringan berkecepatan tinggi.

Pergeseran ini pasti akan terjadi, tetapi mungkin perlu waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk mengembangkan arsitektur terpusat yang seaman dan dapat diandalkan seperti chip yang dibuat khusus yang tersebar di seluruh mobil modern.

Baca Juga: Taklukkan Tanjakan dengan Mobil Matic Hanya dengan Modal 5 Jurus Jitu Ini, Cekidot

Menurut laporan Motor Biscuits, Gartner mengidentifikasi pergeseran lain dalam proses manufaktur Tesla, yaitu penerapan sistem 'Gigacasting'. Hal ini melibatkan penggunaan mesin die casting aluminium yang lebih besar dan lebih besar untuk memproduksi kendaraan Tesla.

Proyek 'Redwood' yang akan datang akan menggunakan mesin cetak tunggal dan masif untuk mencetak subframe lantai mobil kompak baru Tesla, yang kemungkinan besar akan berisi baterai dan semua komponen sasis lainnya.

VinFast akan meluncurkan mobil listrik murah VF 5 di Indonesia pada Februari 2024. [VinFast]
VinFast akan meluncurkan mobil listrik murah VF 5 di Indonesia pada Februari 2024. [VinFast]

Teknologi ini memiliki potensi untuk meningkatkan kecepatan produksi baik untuk kendaraan listrik maupun kendaraan tradisional, sekaligus mengurangi biaya.

Namun, teknologi ini mungkin memiliki sisi negatif yang besar, yaitu menghasilkan lebih banyak mobil 'sekali pakai'.

Gartner mengidentifikasi biaya perbaikan yang lebih tinggi setelah kecelakaan, khususnya kerusakan pada subframe atau baterai kendaraan 'Gigacast'.

Baca Juga: Goodyear Akan Luncurkan Ban Kendaraan Listrik di Indonesia

Selain itu, kerusakan pada sistem komputer pusat juga bisa sangat mahal. Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak mobil 'rusak total' yang ditolak oleh perusahaan asuransi setelah kecelakaan.

Gartner berspekulasi bahwa perusahaan asuransi mungkin akan menaikkan premi untuk pengemudi atau bahkan menolak untuk mengasuransikan merek dan model tertentu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI