Pengamat Sebut Duet Honda-Nissan Realistis, Singgasana Tesla dan BYD Diincar?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 19 Maret 2024 | 20:37 WIB
Pengamat Sebut Duet Honda-Nissan Realistis, Singgasana Tesla dan BYD Diincar?
Harga All New Nissan Leaf di Indonesia mulai Rp 649 juta. [Dok Nissan Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nissan Motor Co. dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan Honda Motor Co. dalam industri mobil listrik.

Aliansi ini akan menciptakan kemitraan Jepang yang kuat untuk bersaing dengan saingan dari luar negeri, seperti raksasa industri Tesla Inc.

Nissan sedang mempertimbangkan untuk bersama-sama melakukan pengadaan beberapa suku cadang dan berbagi komponen utama untuk kendaraan listrik masing-masing untuk menurunkan biaya. Namun, diskusi di dalam Nissan masih dalam tahap awal, dan sikap Honda terhadap kerja sama ini masih belum jelas.

Produsen mobil secara global menghadapi tantangan biaya yang lebih tinggi terkait dengan pengembangan kendaraan listrik (EV) dibandingkan dengan model bertenaga bensin.

Baca Juga: Penjualan Mobil Hybrid Turun di Februari, Toyota Innova Zenix Masih Juara

Hal ini disebabkan oleh baterai yang mahal dan perangkat lunak canggih yang diperlukan untuk mengemudi secara otonom dan fungsi-fungsi canggih lainnya.

Seiji Sugiura, analis senior di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory Co, berkomentar bahwa potensi kerja sama antara Nissan dan Honda adalah langkah yang realistis.

"Menurut saya, ini adalah langkah yang realistis," kata Seiji dikutip dari Kyodo News.

"Mereka juga dapat memperluas cakupan kerja sama ke mobil hibrida dan baterai," katanya.

Honda e: NS1 [Honda]
Honda e: NS1 [Honda]

Terlepas dari upaya kedua produsen mobil Jepang tersebut untuk memperkuat bisnis kendaraan listrik (EV) mereka, pemimpin pasar EV global seperti Tesla dan BYD Co. dari China terus mendominasi.

Baca Juga: Mobil Tak Lolos Emisi di Inggris akan Disumbangkan ke Ukraina untuk Kebutuhan Kemanusiaan

Nissan telah berkolaborasi lebih sering dengan mitra aliansinya, Renault SA dari Perancis dan Mitsubishi Motors Corp. di sektor EV.

Nissan, produsen mobil kompak Leaf, telah mengumumkan rencana untuk memperluas jangkauan model mobil listriknya menjadi 27 model pada tahun fiskal 2030.

Perusahaan ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan baterai all-solid state, sebuah teknologi generasi berikutnya yang diharapkan dapat meningkatkan jangkauan kendaraan listrik secara signifikan pada tahun fiskal 2028.

Pada tahun 2020, Nissan berinvestasi di perusahaan EV baru Renault, Ampere, dalam upaya untuk memperluas jajaran produk EV-nya.

Namun, Renault membatalkan rencana untuk mendaftarkan perusahaan baru tersebut pada bulan Januari, dengan alasan lingkungan pasar yang tidak menguntungkan.

Honda telah berkolaborasi dengan Sony Group Corp. dan General Motors Co. dalam pengembangan kendaraan listrik (EV) dalam beberapa tahun terakhir.

Perusahaan ini telah mengumumkan bahwa semua model barunya akan menjadi EV atau kendaraan sel bahan bakar pada tahun 2040.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI