Suara.com - Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia anjlok nyaris 50 persen pada Februari kemarin, demikian dilansir dari data Gaikindo yang diakses pada Selasa (19/3/2024).
Wuling yang menorehkan penjualan fantastis dengan Binguo-nya pada Januari lalu, mengalami penurunan paling parah meski masih menjadi penguasai pasar.
Penjualan mobil listrik berbasis baterai atau BEV secara wholesales - dari pabrik ke diler - pada Februari hanya berjumlah 1171 unit, turun 49,7 persen dari Januari lalu, ketika penjualan BEV menembus angka 2331 unit.
Baca Juga: Penjualan Mobil Indonesia di Februari Turun
Tetapi capaian ini tentu saja masih jauh lebih baik dari setahun lalu. Ketika itu, tepatnya pada Februari tahun lalu, penjualan BEV hanya 380 unit. Dengan demikian ada kenaikan lebih dari 208 persen.
Total penjualan mobil listrik pada dua bulan pertama 2024 sudah mencapai 3502 unit, atau sekitar 2,4 persen dari total penjualan mobil Indonesia pada periode yang sama, yang mencapai sekitar 140.274 unit.
Dari beberapa merek yang menjual mobil listrik di Indonesia, Wuling masih menjadi penguasa.
Selama Februari kemarin, Wuling berhasil menjual 879 unit mobil, yang terdiri dari model AirEV dan Binguo. Tetapi capaian merek asal Tiongkok ini sebenarnya berkurang 53 persen dari penjualannya di Januari lalu yang menembus angka 1876 unit.
Berikut adalah daftar 6 merek mobil listrik terlaris di Indonesia selama Februari 2024:
Baca Juga: Panas! China Jawab Tudingan Pemerintah AS Soal Mobil Listrik Sebagai Kendaraan Mata-mata
- Wuling 879 unit
- MG 184 unit
- Hyundai 37 unit
- Neta 20 unit
- Gelora 12 unit
- Kia 10 unit
Penting dicatat bahwa data Gaikindo ini belum memasukkan jumlah penjualan mobil listrik beberapa model dan merek baru, seperti Chery Omoda E5 yang diluncurkan pada awal Februari, BYD dengan tiga mobil listriknya yang dijual mulai pertengahan Februari dan Vinfast asal Vietnam yang juga diluncurkan bulan lalu.