Pabrikan Motor Ternama Terancam Gulung Tikar dari Dunia Otomotif, Ini Alasannya

Minggu, 17 Maret 2024 | 07:58 WIB
Pabrikan Motor Ternama Terancam Gulung Tikar dari Dunia Otomotif, Ini Alasannya
MV Agusta F4Z yang dirancang bersama rumah desain Zagato dipamerkan di Prancis pada 4 September (mvagusta.com/Suara.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar buruk datang dari salah satu pabrikan motor ternama yang terancam gulung tikar dari dunia otomotif. Berikut alasannya.

Pabrikan motor yang dimaksud yakni MV Agusta. Nama legendaris di dunia sepeda motor, kembali dilanda goncangan. Penjualan yang terus merosot, terganjal ambisi besar, dan terhambat oleh berbagai faktor, membuat merek ikonik ini terancam tergelincir.

Pada tahun 2018, MV Agusta masih mampu menjual 2.748 unit. Namun, setelah diambil alih oleh Black Ocean Group di tahun 2019, penjualan mereka terus menurun. Target ambisius untuk mencapai 10.000 unit dalam 2-3 tahun terhambat oleh pandemi Covid-19.

Meskipun pasar global sudah pulih, MV Agusta masih belum mampu mencapai targetnya. Pada tahun 2022, penjualan mereka hanya mencapai hampir 3.000 unit, bahkan kurang dari 50% dibandingkan tahun 2015.

Baca Juga: Sama Persis, Motor Teman Pria Ini Tertukar Saat Parkir: Aneh Kunci Kok Bisa Sama

Di tengah kesulitan ini, muncul secercah harapan dengan investasi dari Grup KTM. KTM membeli 25% saham MV Agusta di tahun 2023 dan membantu mereka dalam pembelian dan distribusi. KTM bahkan tertarik untuk membawa MV Agusta di bawah payungnya, namun CEO MV Timur Sardarov menentangnya.

Investasi dari KTM memberikan MV Agusta dana untuk meningkatkan kemampuan produksinya. Lini baru yang mampu memproduksi 1.000 unit per hari diharapkan dapat mendongkrak penjualan.

Namun, kenyataan berkata lain. Pada tahun 2023, MV Agusta hanya mampu menjual 1.823 unit, meskipun meningkat 42,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Upaya MV Agusta untuk menjalin kerjasama dengan Loncin dan QJ Motor pun belum menunjukkan hasil yang signifikan. Kolaborasi dengan QJ Motor menghasilkan model Lucky Explorer 5.5 dan 9.5, namun penjualannya masih belum mampu mengangkat MV Agusta dari keterpurukan.

Sikap MV Agusta yang terkesan bersikeras memproduksi sepeda motor eksklusif dan mahal seperti Superveloce 98 Edizione Limitata, tampaknya menjadi salah satu faktor yang menghambat penjualan mereka.

Baca Juga: Sirkuit Buriram Jadi Lokasi Laga ARRC 2024 Seri Perdana, Tim Indonesia Ini Yakin Berikan Prestasi Terbaik

Di sisi lain, sejarah panjang MV Agusta yang berpindah tangan berkali-kali, dari Cagiva, Proton, Harley-Davidson, hingga Black Ocean Group, menunjukkan bahwa merek ini memang memiliki banyak rintangan.

Akankah MV Agusta mampu bangkit kembali? Atau akankah merek legendaris ini tergilas oleh roda waktu? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI