Audi Terancam Dapat Sanksi karena Say Goodbye kepada Dakar Rally

Sabtu, 16 Maret 2024 | 23:56 WIB
Audi Terancam Dapat Sanksi karena Say Goodbye kepada Dakar Rally
Driver tim Audi Sport Carlos Sainz dan co-driver Lucas Cruz menjalani etape empat Reli Dakar 2024 di Al Salamiya ke Al Hofuf, Arab Saudi (9/1/2024) [AFP/Patrick Hertzog via ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Audi, sukses menjuarai ajang Dakar Rally 2024 lewat Carlos Sainz (driver) dan Lucas Cruz (co-driver) yang mengandalkan Audi RS Q e-tron. Salah satu fitur seru yang diusung adalah teknologi powertrain yang dikembangkan brand asal Jerman ini di Formula E dan DTM.

Dengan berakhirnya program Dakar Rally, Audi tidak akan terlibat dalam cabang motorsport lagi, sampai 2026 dalam balap Formula 1 (F1) sebagai bagian dari pengambilalihan tim Sauber.

Dikutip dari Autosport, kabar say goodbye Audi dari Dakar Rally ini hanya sebulan setelah mencetak kemenangan perdananya dalam kejuaraan bergengsi di Arab Saudi pada Januari 2024.

Audi mengumumkan akan segera menutup proyek Dakar Rally, serta tidak ikut dalam empat acara tersisa di kalender World Rally-Raid Championship (W2RC), bagian dari seri rally raid yang disetujui bersama antara FIA dan FIM dan dipromosikan oleh Amaury Sport Organization (ASO).

Baca Juga: Audi Sport Asia Trophy Masuk Gelaran Tahun Kelima, Satukan Para Pembalap Amatir Satu Benua di Sirkuit

Driver tim Audi Sport Carlos Sainz dan co-driver Lucas Cruz melakukan selebrasi setelah menjuarai Reli Dakar 2024 di Yanbu, Arab Saudi, Jumat (19/1/2024) [AFP/Patrick Hertzog via ANTARA]
Driver tim Audi Sport Carlos Sainz dan co-driver Lucas Cruz melakukan selebrasi setelah menjuarai Reli Dakar 2024 di Yanbu, Arab Saudi, Jumat (19/1/2024) [AFP/Patrick Hertzog via ANTARA]

Berdasarkan pasal 3.4.3 Peraturan Olahraga Reli Lintas Negara FIA, say goodbye Audi ini memiliki konsekuensi finansial, karena pengurus di Abu Dhabi Desert Challenge akan memberikan sanksi kepada brand berlogo empat cincin itu.

Berhentinya atau tidak terjunnya Audi dalam putaran kedua musim 2024 di ajang W2RC dicatat sebagai tindakan tidak tertib atau menyalahi aturan. Selanjutnya, dengan cara absen maka Audi dianggap merusak citra seri balapan itu lewat tindakan tidak ikut balapan selanjutnya.

Jadi, denda yang dibebankan adalah 750,000 Euro kepada pabrikan TEAM AUDI SPORT, di mana nominal 562,500 Euro dari jumlah total diterapkan dengan penangguhan hukuman karena tidak tunduk kepada peraturan dan melakukan pelanggaran lebih lanjut selama kalender World Rally-Raid Championship 2024.

Mengingat Audi telah menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk bergabung kembali dengan kejuaraan di pengujung 2024, maka harus membayar seluruh denda kepada FIA W2RC.

Driver tim Audi Sport Carlos Sainz dan co-driver Lucas Cruz menjalani etape 11 Reli Dakar 2024 dari Al-Ula ke Yanbu (18/1/2024) [AFP/Patrick Hertzog via ANTARA]
Driver tim Audi Sport Carlos Sainz dan co-driver Lucas Cruz menjalani etape 11 Reli Dakar 2024 dari Al-Ula ke Yanbu (18/1/2024) [AFP/Patrick Hertzog via ANTARA]

"Kami mengajukan banding dan tidak akan berkomentar lebih jauh mengenai masalah ini karena ini adalah prosedur yang sedang berlangsung," demikian dikatakan juru bicara Audi.

Baca Juga: Mulai 2026 Audi Cuma Produksi Mobil Listrik, Ini Alasannya

Sebelumnya, Audi menyatakan kekurangan suku cadang sebagai alasan utama menghentikan program rally sebelum waktunya. Mereka menyebutkan waktu tunggu untuk beberapa suku cadang mencapai dua tahun, dan menghabiskan lebih banyak komponen daripada yang diperkirakan selama dua edisi terakhir Dakar Rally.

“Audi mengakhiri proyek reli sesuai rencana setelah partisipasi ketiganya di Dakar Rally, dan pertimbangan kemungkinan partisipasi dalam Kejuaraan Reli Dunia 2024 telah ditolak,” demikian bunyi pernyataan Audi.

“Setelah konsumsi suku cadang yang sangat tinggi pada Dakar 2023, program pengujian yang sangat intensif pada 2023 dan kerusakan yang terjadi, serta Dakar Rally 2024 yang sangat berat, sebagian besar suku cadang prototipe telah habis digunakan seperti yang ditunjukkan oleh analisis menyeluruh," kata juru bicara Audi.

“Waktu tunggu yang lama dalam produksi produk sekali pakai terkadang mencapai dua tahun karena sangat sedikitnya pemasok yang sangat terspesialisasi untuk prototipe Audi yang sangat kompleks. Ini berarti bahwa tidak ada kondisi kerangka kerja yang memungkinkan Audi dapat memastikan keberhasilan partisipasi dalam Kejuaraan Rally Raid Dunia selama satu musim penuh," tutup  Audi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI