Suara.com - Hyundai Motor Co akan menarik kembali atau me-recall sekitar 170.000 unit mobil listriknya, termasuk Ioniq 5 dan 6, di Korea Selatan. Recall dilakukan karena ditemukan masalah pada software atau peranti lunak yang berkaitan dengan sistem pengecasan baterai.
Seperti dilansir dari Chosun, Kamis (14/3/2024) disebutkan bahwa recall akibat masalah yang sama juga dilakukan oleh Kia Corp, salah satu anak usaha Hyundai.
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan masalah ditemukan pada ICCU atau integrated charging control unit. ICCU adalah komponen yang bertugas mengecas baterai mobil. Adapun masalah pada komponen ini membuat mobil-mobil terdampak bisa tiba-tiba berhenti saat sedang dikemudikan.
Belum diketahui apakah masalah ini juga terjadi pada mobil-mobil listrik Hyundai yang dijual di Indonesia. Hyundai Motors Indonesia (HMID), distributor mobil Hyundai di Indonesia sejauh ini belum berkomentar soal masalah ini.
Baca Juga: Indonesia Mulai Produksi Baterai Mobil Listrik Bulan Depan, Berkat Investasi Hyundai
Lebih lanjut dijabarkan bahwa ada sebanyak 169.932 mobil Hyundai yang akan ditarik untuk diservis di bengkel-bengkel resmi. Sementara dari Kia akan ada sekitar 56.016 unit mobil listrik.
Adapun mobil listrik yang Hyundai yang terdampak recall ini adalah Ioniq 5 dan 6; Genesis GV60 dan Genesis Electrified GV70. Sementara Kia akan menarik kembali Kia EV6.
Ini, menurut Chosun, adalah recall mobil listrik terbesar yang pernah dilakukan oleh Hyundai Motor Group.
"Hyundai Motor dan Kia akan mengambil tindakan cepat agar konsumen merasa nyaman dan akan terus memprioritaskan keselamatan para pelanggan sera mobil mereka," kata Hyundai Motor Group dalam pernyataan resminya.
Hyundai dan Kia akan mulai menarik kembali mobil-mobil yang bermasalah itu pada 18 Maret. Para pemilik mobil diminta untuk membawa kendaraan mereka ke bengkel yang sudah ditentukan dan mobil mereka akan diperiksa sebelum pembaruan software dilakukan.
Baca Juga: Hyundai Jamin Konsumen Dapat Mobil Baru Jika Terjadi Kecelakaan