Paradigma Jadi Kendala Berantas Truk ODOL di Indonesia

Selasa, 12 Maret 2024 | 19:04 WIB
Paradigma Jadi Kendala Berantas Truk ODOL di Indonesia
Satlantas Polres Pasaman Tindak Truk Odol. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perlu usaha serius dari pemerintah untuk memberantas truk ODOL (over dimensi and over loading). Salah satunya dengan meniru sistem di negara-negara maju.

Namun menurut Truck Bodybuilder Advisor PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Hendro Sembodo, memberantas truk ODOL di Indonesia memang masih mengalami kendala. Salah satunya adalah cara pandang truk yang bagus adalah truk yang bisa membawa banyak muatan.

"Di Indonesia paradigma-nya adalah truk yang bagus adalah truk yang bisa membawa muatan banyak. Tapi di Eropa mereka sudah menyadari bahwa kendaraan itu memiliki batasan. Jadi bukan adu besar-besaran mana, tapi mereka menyesuaikan dengan spesifikasi kendaraan," ujar Hendro, di Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Ia menambahkan, bila ingin menaikkan kapasitas bobot yang bisa dibawa oleh truk. Tentu harus memperhitungkan infrastruktur di Indonesia seperti apa.

Baca Juga: Daimler Commercial Tegaskan Komitmen Ramah Lingkungan dalam GIICOMVEC 2024

Jadi memang ODOL ini memang merupakan pekerjaan rumah bersama. Tidak bisa hanya dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan saja.

"Jadi harus ada kementerian-kementerian terkait, bahkan Kepolisian harus duduk bersama di mana dampak kalau bener-bener ODOL ditegakin semua. Kira-kira dampak ekonomi seperti apa. Tapi kembali lagi kita tidak boleh mengabaikan keselamatan," kata Hendro.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diketahui terus menggaungkan pemberantasan atau pengurangan truk ODOL di angkutan barang Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa kerugian negara akibat truk ODOL mencapai Rp 43 triliun dalam setahun.

"Seperti yang kita ketahui bahwa berdasarkan laporan Kementerian PUPR, kerugian negara akibat truk ODOL Rp 43 triliun dalam waktu setahun," ungkapnya.

Baca Juga: Truk Listrik eCanter Siap Dirilis Meski Belum Ada Insentif Pemenrintah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI