Suara.com - Dalam kunjungan ke Gallery Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), di sektor otomotif bisa disimak berbagai display yang membuat pengunjung segera tune-in ke dunia industri kendaraan bermotor.
Maklum, William Soeryadjaya, sang pendiri PT Astra International Tbk--salah satu perusahaan nasional yang memiliki 283 unit bisnis, antara lain sektor otomotif, layanan pembiayaan, dan asuransi--memulai bisnis di sektor ini. Sebelum memperluas ke berbagai sektor industri.
Beberapa hal menarik dari pemikiran Oom William, demikian ia akrab disapa, yang menjadi way of life bagi perusahaannya hingga kini adalah cikal bakal Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM.
Baca Juga: AHASS Rewards Meeting 2024: Ini Dia Bengkel Motor Honda Terbaik
Salah satunya adalah konsep tentang "Ayah Angkat", yaitu tentang tulisannya di Suara Karya, bertajuk "Peranan Pengusaha Besar dalam Kerja Sama dengan Pengusaha Kecil demi Suksesnya Pelita IV".
Di mana Oom William memaparkan berbagai bentuk atau pola kerja sama yang bisa ditempu untuk menjalin keterkaitan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil. Antara lain, menjadikan perusahaan besar sebagai pasar (market) produk-produk yang dihasilkan perusahaan kecil sebagai bagian dari service network produk perusahaan besar.
Kemudian pemikiran menariknya tentang konsep perusahaan besar dan berjualan produk.
"Kalau kamu dikelilingi orang-orang yang miskin, kamu mau jualan apa? Tapi kalau sekelilingmu, saudara-saudaramu, tetangga kamu, adalah orang-orang yang sejahtera dan punya kelebihan duit, maka sepeda kamu laku, sepeda motor kamu laku, mobil kamu laku. Jadi kalau kamu menyejahterakan orang banyak, itu akhirnya balik ke kamu juga. Itu sejahtera bersama bangsa namanya," demikian kalimat Oom William yang tertera di dinding Gallery YDBA.
Oleh karena itu, dalam hal filantropi, Corporate Social Responsibility (CSR) di Astra bukan sekadar kegiatan filantropis, tetapi bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dan merupakan passion yang diwariskan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya.
Baca Juga: Garda Oto Raih Penghargaan Asuransi Mobil Terbaik, Bukti 28 Tahun Dedikasi
Jadi, program CSR Astra tidak ditujukan sebagai kegiatan ama namun menumbuhkembangkan potensi masyarakat yang berdampak strategis bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Salah satu contoh yang disampaikan di Gallery YDBA adalah bengkel otomotif binaan YDBA. Atau bengkel kendaraan bermotor.
YDBA mendorong UMKM Bengkel untuk memiliki pelayanan yang prima kepada pelanggan. Hal ini ditunjukkan melalui standar pelayanan bengkel yang diterapkan di bengkel binaan YDBA.
Berikut tahapan standar pelayanan bengkel yang bisa diaplikasikan bagi mereka yang ingin membuka usaha di sektor ini.
Tahapan standar pelayanan bengkel dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
- Basic atau dasar
- Intermediate atau menengah
- Advance atau maju alias paling top
Secara keseluruhan, dalam menyelenggarakan bengkel, mesti dipenuhi unsur atau sarana berikut:
- Basic melayani production (produksi) dan handover (penyerahan hasil kerja)
- Intermediate harus memiliki reception atau ruang penerimaan konsumen, melayani production (produksi) dan handover (penyerahan hasil kerja)
- Advance harus dilengkapi maintenance reminder appointment atau layanan pra-produksi atau mempersiapkan konsumen, reception atau ruang penerimaan konsumen, melayani production (produksi), handover (penyerahan hasil kerja), serta post service follow up atau menghubungi konsumen untuk menanyakan kepuasan pelanggan atau feedback.