Suara.com - Felipe Massa, driver balap Formula 1 atau F1 asal Brasil membawa nama Federasi Balap Internasional Roda Empat, FIA, Formula One Management (FOM), serta Bernie Ecclestone--pemilik balap jet darat sebelum dibeli Liberty Media--ke pengadilan tinggi London, Britania Raya pada Senin (11/3/2024).
Tuduhan yang dilayangkan adalah unsur kesengajaan tabrakan, dikenal sebagai kasus Crashgate pada 2008 yang membuatnya gagal merengkuh gelar juara dunia.
Dikutip dari Sky Sports News, Felipe Massa yang antara lain balapan di tim Sauber F1 serta Scuderia Ferrari menuntut nominal 82 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan kasus ini. Atas kerugian batalnya ia menjadi juara dunia.
Crashgate scandal terjadi dalam balapan F1 GP Singapura di mana Nelson Piquet Jr., sengaja tabrakan agar Fernando Alonso yang menjadi teammate Piquet di tim Renault bisa menang.
Baca Juga: Belajar dari Ollie Bearman: Jet Darat F1 Ini Milik Carlos Sainz
Gara-gara kecelakaan yang ditimbulkan Nelson Piquet Jr., Safety Car diturunkan, dan posisi Felipe Massa yang tadinya bertengger paling atas merosot ke posisi P13 sampai finish.
Kejadian ini membuat Felipe Massa kehilangan satu poin sehingga Lewis Hamilton menjadi juara dunia dengan mengungguli Timo Glock di lap pemungkas F1 GP Brasil.
"Sejatinya Mr Massa bisa memenangkan gelar juara dunia di tahun itu bila tidak ada kejadian disengaja," demikian bunyi pernyataan Vieira Rezende, kuasa firma hukum yang disewa Felipe Massa.
"Mr Massa juga menyatakan ganti rugi secara finansial yang ditanggungnya akibat kesalahan FIA, di mana Mr Ecclestone dan Formula One Management terlibat di dalamnya," demikian bunyi pernyataan berikutnya.
Ditambahkan pula, bila Bernie Ecclestone menyatakan hasil F1 GP Singapura dibatalkan, sangat mungkin Felipe Massa menjadi juara dunia. Akan tetapi, di saat itu tidak ada aksi yang dilakukan.
Baca Juga: Driver Debut Ini Dapat Pujian di F1 GP Arab Saudi, Lewis Hamilton Menariknya Keluar Cockpit
Meski Max Mosley, President FIA, serta Bernie Ecclestone ditengarai paham kondisi ini, terjadi pembiaran akan klasemen driver sepanjang 2008 sehingga pada akhirnya sulit untuk melakukan penghitungan kembali.
"Memang ada investigasi yang dilakukan FIA pada 2009, namun kesimpulannya tidak ada perubahan serius, sampai akhir tahun lalu hasil perolehan balap F1 GP Singapura 2008 tetap tidak berubah," demikian penutup pernyataan tentang gugatan Felipe Massa.