Suara.com - Seringkali, pemilik kendaraan hanya fokus pada kampas rem, tromol, atau disc brake, tanpa menyadari peran penting dari minyak rem. Di balik kesederhanaannya, minyak rem memiliki fungsi vital dalam sistem pengereman kendaraan.
Bayangkan, tanpa minyak rem, sistem rem hidrolik tak ubahnya seperti robot tanpa baterai, tak berdaya dan tak mampu menghentikan laju kendaraan. Rem blong, kecelakaan, dan tragedi bisa menjadi konsekuensinya.
Sama seperti komponen lainnya, minyak rem membutuhkan perhatian dan penggantian berkala. Mengapa? Karena di dalam minyak rem terdapat zat aditif yang memiliki masa kadaluarsa.
Lalu, kapan waktu yang tepat komponen penting ini perlu diganti?
Baca Juga: Potret Kembaran Honda BeAT dari Nepal, Bodi Lebih Gemuk dan Harga Setara Yamaha NMAX
Dilansir dari Suzuki Indonesia, minyak rem idealnya diganti setiap 20 ribu hingga 30 ribu km. Biaya penggantiannya pun tergolong terjangkau.
Sebelum mengganti, perhatikan kualitas minyak rem yang ideal:
- Memiliki nilai titik didih tinggi agar tidak mudah menguap dan menimbulkan gelembung udara.
- Dilengkapi fitur khusus untuk mencegah karat dan korosi.
- Ramah terhadap karet seal untuk mencegah kebocoran.
- Memiliki nilai viskositas tepat agar mampu meneruskan tekanan di suhu ekstrem.
- Bebas dari endapan yang berisiko menyumbat aliran minyak rem.
- Untuk performa rem optimal, lakukan servis rem menyeluruh: membersihkan, mensetting ulang, memeriksa piston, kaliper, dan karet. Pastikan servis dilakukan oleh mekanik profesional di bengkel resmi Suzuki terdekat.
Jaga dan rawat minyak rem di kendaraan agar keselamatan Anda terjamin di setiap perjalanan.