Fitur Pengereman Penting Bagi Kendaraan Roda Dua, Cegah Fatalitas dengan Wajibkan ABS

Jum'at, 08 Maret 2024 | 23:35 WIB
Fitur Pengereman Penting Bagi Kendaraan Roda Dua, Cegah Fatalitas dengan Wajibkan ABS
Pengetesan medan pengereman dengan rem model ABS dan non-ABS [Grid Oto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otomotif Group, bagian dari Grid Network Kompas Gramedia menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Safer Riding with Advanced Braking Technology” yang menghadirkan Kementerian Perhubungan, diwakili Dirjen Perhubungan Darat dan Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perindustrian, Korlantas Polri, KNKT, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, IMI, serta komunitas bikers.

Dikutip dari rilis resmi Otomotif Group, sebagaimana diterima Suara.com, tingginya angka kecelakaan sepeda motor masih menjadi masalah menahun yang perlu mendapatkan perhatian bersama, karena tak sedikit menelan korban jiwa.

Berdasarkan data Korlantas Polri, sepanjang 2023 terdapat 155.000 kecelakaan dengan 66.602 kasus berasal dari sepeda motor yang melibatkan faktor manusia atau human error sebagai penyumbang utama atau sekitar 61 persen dari total kecelakaan.

Para peserta FGD "Safer Riding with Advanced Braking Technology” yang menghadirkan  Kementerian Perhubungan, diwakili Dirjen Perhubungan Darat dan Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perindustrian, Korlantas Polri, KNKT, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, IMI, serta komunitas bikers [Grid Oto]
Para peserta FGD "Safer Riding with Advanced Braking Technology” yang menghadirkan Kementerian Perhubungan, diwakili Dirjen Perhubungan Darat dan Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perindustrian, Korlantas Polri, KNKT, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, IMI, serta komunitas bikers [Grid Oto]



Data terkini Korlantas Polri per 23 Februari 2024 menyatakan populasi kendaraan roda dua mencapai 134 juta unit atau 83,5 persen dari total populasi kendaraan, meningkat sekitar 2 juta unit dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sejak November 2023.

Situasi ini tentu menjadi tantangan berat dari upaya seluruh pemangku kepentingan dalam mengurangi kasus kecelakaan sepeda motor yang sampai saat ini masih belum menunjukkan hasil maksimal.

Ir. Tri Tjahjono, M.Sc, Senior Lecturer at Department of Civil and Environmental Engineering Universitas Indonesia yang menjadi salah satu narasumber mengatakan kompetensi pengendara harus didukung standar keselamatan motor yang prima, apalagi isu utama kecelakaan karena kecepatan kendaraan yang tidak dikontrol dengan baik.


“Dari riset yang kami dapatkan, fitur pengereman menjadi poin penting dalam komponen kendaraan yang berdampak terhadap keselamatan berkendara. Oleh karena itu, penggunaan sistem pengereman Anti-lock Braking System atau ABS menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi dampak kecelakaan,” paparnya.

Pengetesan medan pengereman dengan rem model ABS dan non-ABS [Grid Oto]
Pengetesan medan pengereman dengan rem model ABS dan non-ABS [Grid Oto]

Ditambahkannya, fitur ABS berperan membantu risiko terjatuh dan jarak pengereman dapat dikurangi secara signifikan, deselerasi optimal tanpa roda terkunci, dan stabilitas pengendara yang lebih terjaga.

Keuntungan dari sepeda motor ABS adalah kemampuan mengurangi hingga 27 persen kecelakaan. Sebanyak 2.120 jiwa dapat diselamatkan bila mengacu jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas pada 2022.

ABS adalah teknologi pionir yang telah diakui merevolusi laju kendaraan dalam kondisi darurat dan memberikan kendali yang lebih optimal bagi pengemudi. Berbagai penelitian telah mengkonfirmasi bahwa ABS dapat menyelamatkan banyak nyawa. Dan pengakuan terhadap ABS diperkuat dalam bentuk regulasi pemerintah.

Baca Juga: Selamat Hari Perempuan Internasional, Asuransi Astra Gelar Acara Inspirasional di YDBA

Saat ini, beberapa negara, seperti Britania Raya dan Kanada telah mewajibkan penggunaan ABS. Di beberapa negara ASEAN, seperti di Thailand dan Malaysia aplikasi ABS untuk kendaraan roda dua telah diwajibkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI