Toyota Sebut Target EV Tidak Realistis dan Pertimbangkan Opsi Lain

Senin, 04 Maret 2024 | 13:15 WIB
Toyota Sebut Target EV Tidak Realistis dan Pertimbangkan Opsi Lain
Emblem mobil-mobil Toyota jenis Electric Vechile (EV) [AFP/ Robyn Beck].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota USA mengatakan target kendaraan listrik (EV) tidak realistis dan akan semakin sedikit konsumen yang membeli kendaaraan listrik pada 2030 diandingkan perkiraan badan perlindungan konsumen (EPA).

Akibatnya, Toyota berencana untuk mendapatkan kredit emisi untuk memenuhi peraturan AS dibandingkan mengalokasikan sumber daya tambahan untuk pengembangan kendaraan listrik.

“Pada dasarnya tujuan kami adalah apa yang seharusnya menjadi permintaan pelanggan. Bila regulasi menetapkan mobil baru 2030 harus BEV, namun kami melihat permintaan hanya 30 persen. Kami menghormati peraturan tersebut, tetapi yang lebih penting adalah permintaan pelanggan,” ujar Ted Ogawa, CEO Toyota Motor Amerika Utara, dikutip dari Carscoops, Senin (4/3/2024).

Untuk menjembatani kesenjangan antara batas produksi dan emisi berdasarkan perkiraan EPA, Ogawa mengatakan bahwa perusahaan akan mempertimbangkan opsi lain untuk memenuhi persyaratan.

Baca Juga: AHY Terabas IKN Gunakan Toyota Land Cruiser 200

“Dari segi regulasi, kita harus menyiapkan sesuatu seperti pembelian kredit. Investasi yang terbuang lebih buruk daripada pembelian kredit,” kata Ogawa.

Meski begitu, Ogawa mengatakan Toyota akan terus berupaya memperkenalkan lebih banyak kendaraan listrik kepada pembeli Amerika.

Saat ini Toyota sendiri telah menawarkan dua kendaraan EV melalui produk Toyota bZ4X dan Lexus RZ450e.

Sebelumnya EPA mengumumkan bahwa mereka menargetkan agar kendaraan listrik memiliki penetrasi pasar sebesar 60 persen pada tahun 2030. Namun demikian angka tersebut diyakini akan mengalami revisi menjadi 54 persen pada saat aturan sebenarnya disahkan.

Baca Juga: Usia Kendaraan Listrik Bisa Capai 20 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI