Britania Raya Siap Membangun Pabrik Baterai EV Terbesar

Jum'at, 01 Maret 2024 | 22:06 WIB
Britania Raya Siap Membangun Pabrik  Baterai EV Terbesar
Ilustrasi logo Jaguar Land Rover [Shutterstock/TK Kurikawa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tata, konglomerat India yang berjaya di industri otomotif Britania Raya sebagai pemilik perusahaan Jaguar Land Rover bersiap membangun pabrik baterai mobil listrik atau Electric Vehicle (EV).

Dikutip dari beberapa sumber ternama seperti Yahoo dan The Guardian, pabrik baterai EV negara kepulauan di North Sea, Irish Sea, Atlantic Ocean, serta English Channel itu akan berlokasi di Bridgewater, Somerset, Inggris.

Produsen baterai kendaraan listrik itu akan menjadi yang terbesar seantero Britania Raya.

Paddock tim Jaguar TCS Racing dalam Formula E ABB FIA 2023 World Championship Round 10 and 11 [Suara.com/CNR ukirsari].
Tim balap Formula E atau single seater EV tim Jaguar TCS Racing dalam Formula E ABB FIA 2023 World Championship Round 10 and 11 [Suara.com/CNR ukirsari].

Investasinya sendiri senilai 4 miliar Britania Raya Poundsterling (GBP) atau sekira Rp 79 trilliun (79.525.440.000.000,00). Ditambah dukungan dari Pemerintah Inggris berupa subsidi senilai 500 juta GBP atau sekira Rp 99 miliar (99.399.657.450,00).

Baca Juga: Rolls-Royce Arcadia Droptail Meluncur, Suguhkan Taman Tropis Indonesia-Singapura

Sedangkan lapangan kerja menghadirkan lowongan bagi sekira 4.000 orang. 

Agratas, divisi baterai Tata, telah mengamankan lokasi strategis di Gravity Smart Campus, tidak jauh dari motorway poros London arah Midlands, yaitu M5.

Pembangunan pabrik baterai ini sekaligus menjadi penanda kemenangan ke Tata atas Spanyol dalam perebutan lokasi pabrik. Juga menandai komitmen Inggris terhadap industri kendaraan listrik. 

Sosok Jaguar I-Pace EV400 AWD, mulai grille sampai velg [Suara.com/ukirsari Ingram].
 Jaguar I-Pace EV400 AWD, sebagai contoh produk EV Jaguar Land Rover [Suara.com/ukirsari Ingram].

Pabrik berkapasitas 40 GWh itu diproyeksikan bisa menyumbang hampir setengah dari kebutuhan produksi baterai sektor otomotif Inggris pada awal 2030-an. Sedangkan produksi baterai ditargetkan dimulai pada 2026.

Keberadaan pabrik baterai EV ini menjadi langkah penting bagi Britania Raya dan Eropa untuk mengejar ketertinggalan dari Tiongkok dalam bidang produksi dan pengembangan baterai.

Baca Juga: Obituari: Dave Myers dari The Hairy Bikers Tak Lagi Masak dan Menunggang Motor

Keberadaan produsen baterai kendaraan listrik itu juga turut mendukung transisi Britania Raya menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI