Motor Angkut Banyak Barang, Kurangi Kecepatan karena Alasan Ini

Jum'at, 01 Maret 2024 | 09:21 WIB
Motor Angkut Banyak Barang, Kurangi Kecepatan karena Alasan Ini
Bawa barang bawaan. Sebagai ilustrasi [Wahana Honda].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepeda motor tidak pelak menjadi salah satu sarana pengangkutan barang. Efisien dalam segi waktu, karena mobilitas tinggi. Istilah kata bisa nyelip di antara kemacetan lalu-lintas.

Akan tetapi, justru di situlah letak etika jalan raya atau tertib berlalu-lintas mesti diterapkan. Jangan sampai karena nyaman membawa barang dan bisa lincah mengarungi kemacetan maka bawaan yang diangkut tidak tanggung-tanggung ukuran dan bobotnya.

Bisa saja barang yang dibawa membuat pengendara lain jadi sulit melihat ke depan karena terhalang bawaan bukan miliknya.

Juga saat melakukan pengereman. Adanya bawaan yang kemungkinan melebihi dimensi motor membuat kendaraan lain kurang bisa mengantisipasi atau memperhitungkan jarak, sehingga tersenggol.

Baca Juga: Obituari: Dave Myers dari The Hairy Bikers Tak Lagi Masak dan Menunggang Motor

Kaca spion adalah bagian vital dari sepeda motor yang mesti dirawat seksama [PT Wahana Makmur Sejati].
Simak bagian sepeda motor yang bisa menjadi lokasi mengangkut barang bawaan. Pastikan aturannya mengacu kepada Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2014 tentang angkutan jalan  [PT Wahana Makmur Sejati].

Dikutip dari tips Wahana Honda, ada aturan khusus membawa barang pakai sepeda motor. Yaitu mencakup bobot pengendara, penumpang, serta barang bawaan.

Aturan mengenai kapasitas motor tertulis di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2014 tentang Angkutan Jalan. Isinya sebagai berikut:

  • Muatan barang bawaan memiliki lebar yang tidak melebihi setang kemudi.
  • Tinggi muatan tidak boleh melebihi 900 mm dari atas tempat duduk pengemudi.
  • Barang muatan harus ditempatkan di belakang pengemudi.

Bila aturan ini dilanggar maka berlaku sanksi, seperti dituliskan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), di Pasal 311 Ayat (1). Yaitu: pengemudi bisa dikenakan hukuman pidana penjara selama satu tahun atau dengan dengan paling banyak Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah) apabila berpotensi membahayakan nyawa.

Berikut tips membawa barang bawaan pakai sepeda motor:

Baca Juga: Bintang Cilik Amerika Latin: Seri Balap Baru Sepeda Motor Diumumkan Dorna WSBK

Pakai tas khusus

Bisa gunakan tas atau gantungan khusus motor yang dirancang untuk membawa barang. Tas ini biasanya memiliki penahan tali ataupun sabuk yang diikatkan ke bagian motor untuk stabilitas tambahan.

Pakai rak tambahan

Rak belakang atau gantungan juga bisa dipasang untuk menambah kapasitas barang bawaan. Pastikan dipasang secara aman dan kokoh.

Atur bobot seimbang

Kedua sisi sepeda motor mesti mendapatkan porsi bawaan seimbang sehingga stabilitas kendaraan terjaga.

Ikatan tidak longgar

Pakai sabuk atau pengikat agar bawaan tidak bergerak, atau lebih parah jatuh mengenai pengendara lain.

Bentuk pengikatan kencang atas barang juga mempengaruhi stabilitas kendaraan saat melaju. Yaitu barang tidak tercecer atau menyulitkan ruang gerak pengemudi dan laju kendaraan sepanjang perjalanan.

Bawaan terlalu tinggi, gambot, atau bongsor bikin sulit

Hindari barang bawaan dengan dimensi atau ukuran tidak umum. Termasuk di antaranya adalah barang tinggi menjulang, sangat berat, dan sangat besar. Apalagi sampai "menimbun" pengemudi sehingga tidak terlihat.

Kondisi bawaan seperti ini membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Kasihani sepeda motor Anda

Cari tahu bobot maksimum yang bisa ditoleransi sepeda motor. Jangan sampai kegiatan mengangkut barang ini menjadikan kendaraan kelak tidak aman karena terjadi "pemaksaan" membawa bawaan di luar kapasitas.

Kondisi tidak aman yang ditimbulkan atau berkurangnya unsur safety bisa terjadi karena bobot berat atau beban berlebih diberikan terus-menerus kepada motor, sehingga rangka harus bekerja di luar kemampuannya.

Periksa kondisi ban sebelum dan sesudah mengangkut beban berat

Ban bisa menjadi kurang angin atau aus saat mengangkut beban berlebih. Jangka panjangnya berpotensi mempengaruhi kinerja motor dan unsur safety.

Bila kondisi ban tidak prima saat mengangkut beban, bisa terjadi kondisi makin buruk karena membawa beban berlebih. Juga menurunkan unsur safety karena tekanan ke permukaan aspal lebih berat lagi.

Gunakan kecepatan sedang atau tidak kencang

Berkendara lebih lambat dari biasanya saat membawa barang banyak. Tujuannya memberikan lebih banyak waktu untuk menanggapi perubahan kondisi jalan.

Berhati-hati dengan polisi tidur, lubang, serta kondisi jalan, karena jarak pengereman, antisipasi pengemudi dan keadaan motor membawa bawaan berbobot tertentu berbeda dengan naik motor tanpa bawaan sama sekali.

Cek kendaraan sebelum dan sesudah bawa barang berat

Lebih efisien dilakukan di bengkel authorized dan bisa juga dicek saat pemeriksaan berkala. Berikan informasi kegiatan bawa barang yang dilakukan sehingga mekanik paham kondisi motor terkini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI